Vaksin Booster

Vaksin Booster Covid-19 Dilakukan Tahun 2022, Selain Dibiayai Pemerintah Juga ada Non-APBN

Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan skenario pemberian vaksin booster Corona mulai Januari 2022.

Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID/MAN HIDAYAT
Vaksin booster untuk tenaga kesehatan di Futsal Adhyaksa Kejaksaan di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (19/8/2021). 

Perusahaan juga sedang mengerjakan vaksin multi-valent yang akan mencakup hingga empat varian virus corona yang berbeda termasuk Omicron.

"Kami sudah memulai program itu," katanya kepada Reuters.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan pada hari Rabu, Amerika Serikat mengidentifikasi kasus COVID-19 varian Omicron pertamanya di California.

Sekelompok orang berbaris untuk menjalani tes Covid-19 di Times Square pada 05 Desember 2021 di New York City. Dengan ditemukannya virus corona jenis omicron yang baru ditemukan, pejabat kesehatan mengimbau masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi atau booster dan melakukan tes Covid.
Sekelompok orang berbaris untuk menjalani tes Covid-19 di Times Square pada 05 Desember 2021 di New York City. Dengan ditemukannya virus corona jenis omicron yang baru ditemukan, pejabat kesehatan mengimbau masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi atau booster dan melakukan tes Covid. (Spencer Platt/Getty Images/AFP)

Saat ini para ahli tengah meneliti lebih lanjut apakah Omicron lebih menular atau menyebabkan penyakit lebih parah daripada varian lain, dan apakah Omicron dapat lolos dari antibodi vaksin yang sudah ada saat ini.

Berdasarkan panduan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA), uji klinis tahap menengah memakan waktu tiga hingga empat bulan.

"Booster khusus Omicron, secara realistis segera tersedia sebelum Maret, mungkin kuartal kedua," kata Hoge, dengan catatan, FDA tidak mengubah panduannya untuk proses otorisasi.

Dilansir dari Tribunnews.com dengan judul Moderna Targetkan Vaksin Booster untuk Omicron Siap Maret 2022, ditemukannya varian baru Covid-19 bernama Omicron menjadikan negara Inggris mengambil sikap lebih waspada.

Varian baru Omicron diketahui terdeteksi di negara Afrika Selatan.

Mengantisipasi penyebaran varian baru Omicron, sejumlah negara melakukan langkah ketat pencegahan.

Baca juga: Geber Vaksinasi di Tapin, BIN Kalsel Kembali Salurkan 3.000 Dosis Vaksin

Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan negaranya akan mengintensifkan kampanye vaksinasi dosis penguat (booster) sebagai tanggapan terkait munculnya varian baru virus corona (Covid-19) Omicron yang berpotensi lebih menular dibandingkan varian sebelumnya.

"Interval minimal untuk vaksin booster harus dikurangi setengahnya, dari enam bulan menjadi tiga bulan," kata Javid kepada Parlemen Inggris pada Senin kemarin.

Ia pun mengutip saran baru yang disampaikan Komite Gabungan untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) pemerintah negara itu.

Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (30/11/2021), suntikan booster harus diperluas untuk mencakup semua orang dewasa.

JCVI sebelumnya menyarankan booster diberikan kepada mereka yang berusia 40 tahun ke atas.

Perubahan strategi ini diumumkan karena jumlah infeksi Omicron yang terdeteksi di Inggris telah berkembang menjadi 11 kasus pada Senin kemarin.

Pelaksanaan vaksinasi booster untuk nakes di Halaman Dinkes Banjarmasin.
Pelaksanaan vaksinasi booster untuk nakes di Halaman Dinkes Banjarmasin. (Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)
Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved