Erupsi Gunung Semeru

1 Lagi Jenazah Korban Erupsi Gunung Semeru Ditemukan, Tubuh Terluka Bakar

Pada Minggu (19/12/2021) pagi, tim evakuasi kembali menemukan satu jenazah. Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran

ADEK BERRY / AFP
Anggota tim pencarian dan penyelamatan korban erupsi Gunung Semeru membawa seorang warga desa selama operasi di desa Sumberwuluh pada 6 Desember 2021 di Lumajang. 

Kristianto menjelaskan, jalak luncur awan panas sejauh 3 kilometer dari tengah lidah lava atau 1.500 meter dari puncak dan mengarah ke Besuk Kobokan.

"Masih arah yang sama ke Besuk Kobokan," jelas dia.

Baca juga: Semeru Muntahkan Awan Panas Guguran Lagi, Relawan Kocar Kacir

Status Semeru Masih Siaga Level III

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa status Gunung Semeru masih Siaga Level III sejak 16 Desember 2021.

Naiknya status Gunung Semeru dipengaruhi peningkatan aktivitas Gunung Semeru yang masih tinggi dan telah terjadi peningkatan jarak luncur awan panas guguran serta aliran lava.

Hingga pencarian resmi ditutup pada Kamis (16/12/2021), sebanyak 36 korban erupsi Gunung Semeru masih belum ditemukan.

Operasi pencarian korban telah ditutup usai 13 hari berlangsung dan melalui dua kali perpanjangan.

Sesuai Standard Operating Procedure (SOP), pencarian digelar selama tujuh hari dan dapat diperpanjang maksimal dua kali.

Selama proses pencarian para korban dari 4-16 Desember 2021, ada sekitar 350 orang yang terlibat.

Citra satelit menunjukkan dampak letusan Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) telah menyebabkan ribuan hektar lahan menjadi rusak.
Citra satelit menunjukkan dampak letusan Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) telah menyebabkan ribuan hektar lahan menjadi rusak. (https://www.brin.go.id/)

Tim SAR gabungan tersebut berhasil mengevakuasi 48 jenazah.

Selain itu, petugas juga menemukan lima paket potongan tubuh diduga milik korban erupsi Gunung Semeru.

Sementara warga yang mengalami luka ringan sebanyak 82 orang, 18 orang luka berat, dan 9 orang meninggal dunia di rumah sakit.

Meski operasi SAR sudah ditutup, tim gabungan tak menutup kemungkinan untuk kembali membuka operasi SAR jika tanda-tanda penemuan korban.

Baca juga: Total Sudah 45 Meninggal Dunia dan 9 Orang Hilang Akibat Erupsi Gunung Semeru

Diketahui, erupsi besar Gunung Semeru terjadi pada 4 Desember 2021.

Ahli Vulkanologi Surono atau akrab disapa Mbah Rono sebelumnya mengingatkan, potensi paling bahaya dari Gunung Semeru adalah awan panas guguran.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved