Harga Elpiji Naik
Elpiji Nonsubsidi Resmi Naik Harga, Berikut Daftar Harga Elpiji Terbaru
Pertamina resmi menaikkan harga Liquified Petroleum Gas (LPG) nonsubsidi sejak Sabtu (25/12/2021).
BANJARMASINPOST.CO.ID - Jelang tahun baru 2022, Pertamina tak mau ketinggalan menerapkan harga baru untuk elpiji nonsubsidi tepat Natal di tanggal 25 Desember 2021.
Lalu bagaimana rincian harga elpiji nonsubsidi terbaru?
Simak rinciannya dalam artikel berikut ini dengan besaran kenaikan harga bervariasi.
Kenaikan harga ini sudah terkonfirmasi Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting.
Baca juga: Tepis Hoax, Pertamina Imbau Masyarakat Tidak Panik, BBM dan LPG Aman
Baca juga: Pertamina Siagakan Agen dan Pangkalan Antisipasi Nataru, Tingkatkan Stok dan Penyaluran Elpiji 3 Kg
"Besaran penyesuaian harga LPG nonsubsidi yang porsi konsumsi nasionalnya sebesar 7,5 persen berkisar antara Rp 1.600 - Rp 2.600 per kilogram," kata Irto Senin (27/12/2021).
Irto menuturkan, perbedaan kenaikan harga ini dilakukan untuk mendukung penyeragaman harga elpiji ke depan, serta menciptakan fairness harga antar-daerah.
Seperti diketahui, elpiji nonsubsidi terdiri dari dua jenis ukuran tabung, yaitu 5,5 kilogram dan 12 kilogram.
Harga elpiji
Berdasarkan pantauan Kompas.com di laman Pertamina Delevery Servide (PDS) pds135.com, berikut rincian harga elpiji nonsubsidi terbaru:
Bright Gas 5,5 kilogram (refill): Rp 76.000 per tabung
Bright Gas 5,5 kilogram (perdana): Rp 306.000 per tabung
Bright Gas 12 kilogram (refill): Rp 163.000 per tabung
Bright Gas 12 kilogram (perdana): Rp 513.000 per tabung
Elpiji 12 kilogram (refill): Rp 163.000 per tabung
Elpiji 12 kilogram (perdana): Rp 513.000 per tabung
Irto mengatakan, peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) LPG yang terus meningkat sepanjang tahun 2021.

Pada November 2021 saja, harga CPA mencapai 857 dollar AS per metrik ton, tertinggi sejak 2014 atau meningkat 57 persen sejak Januari 2021.
"Harga CPA November 2021 tercatat 74 persen lebih tinggi dibandingkan penyesuaian harga 4 tahun yang lalu," jelas dia.
Menurut dia, Pertamina terakhir kali melakukan penyesuaian elpiji nonsubsidi pada 2017.
Meski mengalami kenaikan, Irto menuturkan bahwa harga elpiki Pertamina masih kompetetif, yaitu sekitar Rp 11.500 per kilogram hingga 3 November 2021.
Baca juga: Tak Mampu Beli Elpiji 3 Kg, Korban Banjir di Desa Pahalatan HST Gunakan Raba untuk Bahan Bakar
Menurut Ahli Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan sejumlah negara Asia Tenggara lainnya, seperti Vietnam, Singapura, dan Filipina.
"Vietnam sekitar Rp 23.000 per kilogram, Filipina sekitar Rp 26.000 per kilogram, dan Singapura sekitar Rp 31.000 per kilogram," ujar dia.
"Untuk Malaysia dan Thailand harga LPG relatif rendah karena adanya subsidi dari pemerintah masing-masing," tambah dia.
Kendati demikian, pihaknya menegaskan bahwa elpiji subsidi 3 kilogram yang secara konsumsi nasional mencapai 92,5 persen tidak mengalami penyesuaian harga.
Harga elpiji 3 kilogram tetap mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Pertamina juga akan memastikan stok dan distribusi LPG berjalan dengan maksimal serta melanjutkan edukasi penggunaan LPG yang tepat sasaran.