Berita HST
VIDEO Rujak Sabar Menunggu di Barabai, Sajikan 10 Macam Buah Segar
Penjual rujak buah atau pencuk terkenal di Kota Barabai, Kabupaten HST, yakni Salmah, di Jalan Keramat Manjang, Kelurahan Barabai Barat.
Penulis: Hanani | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Penjual rujak di Barabai, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, cukup banyak terdapat di daerah ini.
Jika di daerah lain warung rujak atau pencuk dalam bahasa setempat hanya “menjamur” saat Ramadan, tidak demikian di Kabupaten HST. Warung pencuk dengan mudah ditemukan di pinggir-pinggir jalan.
Salah satunya ada di kawasan Jalan Keramat Manjang, Kelurahan Barabai Barat, Kabupaten HST.
Salah satu warung pencuk terkenal di kawasan itu adalah warung Acil Salmah atau sering disebut warung sabar menunggu.
Sebenarnya tak ada papan nama di warung tersebut. Sabar Menungu, dinamai para pembeli karena harus menunggu 30 menit sampai satu jam.
Baca juga: VIDEO Masyarakat Kembali Aktif di Lapangan Dwi Warna Kota Barabai, Pelaku Usaha Kuliner Bergairah
Baca juga: UPDATE Covid-19 Kalsel: Tersisa 6 Kasus Aktif, Nihil Penambahan Warga yang Terpapar
Selain karena antrean, juga karena buah-buahannya tak dikupasi terlebih dulu. Tapi, baru dikupas dan dipotong-potong saat pembelinya datang.
Selain itu, penjualnya baru membuatkan rujaknya setelah terkumpul banyak pembeli, minimal tiga sampai lima orang.
Alasan Salmah, biasa dipanggil Acil Salmah, tak bisa membuatkan cepat karena komitmennya memberikan rujak buah yang segar kepada pembeli.
Termasuk bumbu rujaknya, mengunakan gula aren asli, dicampur dengan kacang goreng dan sedikit petis.
“Kalau pembelinya tidak mau menunggu, biasanya saya tawarkan beli buahnya per satuan, plus sambal, untuk dikupas sendiri di rumah,” ujar Salmah.
Baca juga: Berupaya Bangkit, Pelaku UKM Kabupaten HST Masih Alami Kendala Pemasaran dan Permodalan
Baca juga: Penghapusan Kelas Kepesertaan JKN Dibatalkan, ini Iuran BPJS Kesehatan yang Berlaku di Kalsel
Menurutnya, rata-rata pembeli sudah tahu risiko lama menunggu tersebut.
Karenanya, banyak yang pesan dulu, kemudian ditinggal untuk mengurus keperluan lain. Baru datang lagi sekitar 15 menit sampai 30 menit kemudian. “Alhamdulilah tidak ada yang komplin,” katanya.
Salmah pun mengaku, buah yang dia pilih di pasar adalah buah yang berkualitas. Ada 10 macam,timun, pisang kepok (manurun) mentah, semangka, pepaya, manga muda, jambu air, nenas, kedondong, bengkoang dan jeruk.
Berjualan rujak sejak 2013, untuk membiayai anak perempuannya kuliah di Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin. Tahun ini, putrinya itu pun sudah lulus kuliah.
Warung rujak buka sejak pukul 10.00 hingga pukul 23.00 Wita. Sedangkan pada waktu Ramadhan, buka selepas waktu Salat Zuhur dan dilanjutkan berjualan setelah Salat Taraweh hingga pukul 02.00 Wita.

Harga per porsi rujak plus sambel gula merah plus garam uyah wadi, Rp 10.000.
Karena sudah banyak pelangggan dan mengetahui kualitas buah yang dia sajikan, ak heran bila tiap hari pembeli datang silih berganti. Meskipun, harus sabar menunggu.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)