Inovasi Peternak Tanahlaut Bikin Suplemen Pakan, Nafsu Makan Kambing Milik Anton Langsung Menguat

Mineral makro terdiri atas kalsium (Ca), mangaan (Mg), natrium (Na), serta kalium (K).

Mineral mikro terdiri atas tembaga (Cu), seng (Zn), dan besi (Fe).

Anton mengatakan ciri ternak yang kekurangan mineral biasanya mengalami penurunan bobot badan, kram pada urat daging.
Menjilat-jilat apa yang ada di sekitarnya untuk mendapatkan garam, rambut atau bulu kasar.

Efek terparah hingga menyebabkan kematian.

"Selama ini para peternak hanya memberi garam untuk memenuhi kebutuhan mineral,” papar Anton yang banyak belajar ilmu ternak dari berbagai pelatihan maupun di YouTube ini.

Saat musim kemarau, sebutnya, mineral seharusnya lebih banyak diberikan pada ternak.

Ini karena hijauan berhenti tumbuh, kehilangan warna hijau, berserat, dan berlignin tinggi.

Lignin merupakan komponen dinding sel tanaman yang diketahui sebagai faktor pembatas untuk mencerna polisakarida di dalam rumen (organ lambung).

Selain itu, pada musim kemarau kualitas hijauan juga menyusut (rendah) sehingga konsumsi ternak terhadap hijauan pun menurun.

Hal ini dikarenakan tingkat kesukaan (palatabilitas) ternak turut menurun.

Berdasar hal tersebut, Anton menciptakan inovasi suplemen pakan kambing berupa pembuatan UMMB.

"Selama ini saya belum pernah melihat ada produk UMMB di Tala,” tegasnya.

Bahan baku yang ia gunakan tergolong sederhana dan mudah didapatkan yakni urea, molases atau tetes tebu, premix, kapur dolomit, garam, semen putih, dedak, dan temulawak.

Anton mencampur bahan-bahan itu dengan persentase tertentu kemudian mencetaknya menjadi bentuk block padat.

Proses pembuatannya memerlukan waktu 24 jam dan selanjutnya UMMB siap disajikan pada ternak kambing.

Baca juga: Narkoba Kalsel - Warga Sungai Danau Tanbu Tak Bisa Berkilah saat Kedapatan Simpan Sabu di Rumah

Baca juga: Kecelakaan di Banjarmasin - Mobil Tabrakan di Flyover Sebabkan Kemacetan Panjang