Berita Banjarmasin
SMA SMK Masih Belum Terapkan PTM Penuh, Disdikbud Kalsel Khawatirkan Penularan Varian Omicron
Khawatir penularan varian omicron, Disdikbud Kalsel hingga kini memutuskan untuk tidak melaksanakan proses PTM secara penuh
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kasus covid-19 di Kalimantan Selatan (Kalsel) saat ini melandai, terbukti hingga kemarin Minggu (16/1/2022) sore, hanya terdapat satu pasien dirawat, dari 18 orang diduga covid-19.
Meski demikian hal tersebut masih belum merubah keputusan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalsel, untuk melaksanakan proses Pembelajaran Tatap Muka(PTM) secara penuh.
Sebanyak 359 satuan pendidikan jenjang SMA di Kalsel, saat ini masih melaksanakan PTM secara terbatas, atau 50 persen dari kapasitas ruang kelas.
Dijelaskan Kepala Disdikbud Kalsel, Yusuf Effendi, bahwa keputusan tersebut pihaknya lakukan sebagai bentuk kehati-hatian dalam mengambil keputusan.
Baca juga: PTM Penuh Mulai Diterapkan di Tanahlaut, Namun Daring Tetap Diperkenankan
Baca juga: Banjarmasin Terapkan PTM Penuh, Begini Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Kalsel
"Memang sekarang capaian vaksinasi siswa maupun guru sudah memenuhi syarat untuk bisa PTM penuh, tetapi saat ini ada varian omicron, sehingga kami tunda dulu," ujarnya.
Yusuf mengungkapkan bahwa dengan PTM terbatas, ada beberapa sekolah yang mengaku senang menerapkannya.
Sebab dengan hanya 50 persen siswa yang mengukuti pelajaran, guru merasa lebih mudah menyampaikan materi.
"Satu rombel kan ada 36, kalau 50 persennya hanya 18 siswa, dengan begitu guru merasa lebih mudah menyampaikan materi pelajaran. Jadi ada nilai kurang dan lebihnya PTM terbatas ini" ujarnya.
Yusuf juga menerangkan bahwa, pihaknya belum bisa memastikan sampai kapan PTM penuh tersebut ditunda.
"Kita lihat perkembangan kasus covid-19 dulu, walau sampai sekarang omicron belum ada di Kalsel, kita tetap waspada," jelasnya.
Baca juga: Disdik Banjarmasin Keluarkan Surat Edaran Pelaksanaan PTM Penuh, Durasi Belajar Maksimal Enam Jam
Bahkan bukan tidak mungkin ujar Yusuf, bahwa PTM terbatas yang saat ini dilaksanakan bisa dihentikan.
"Bisa saja PTM terbatas kami hentikan, kalau ada siswa atau guru yang terpapar covid-19. Jadi intinya kalau Kalsel kondusif, dan memenuhi persyaratan, maka PTM penuh bisa segera dilaksanakan," terangnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)