Gunakan Pemain Luar Daerah di Piala Soeratin U-17, Ini Jawaban Persebaru Banjarbaru

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sanksi yang diterima tim Persebaru Banjarbaru U-17 dalam gelaran kompetisi babak penyisihan grup A Piala Soeratin U-17 2021 zona Kalimantan Selatan (Kalsel), mendapat perhatian dari beberapa kontestan lainnya.

Mayoritas dari mereka berpendapat, jika benar tim Persebaru Banjarbaru melakukan pelanggaran dengan memainkan pemain yang sudah bermain di kompetisi Piala Soeratin U-17 2021 zona Jawa Barat bersama Bone Pro FC , tentu hal tersebut sangat disayangkan.

Semifinalis Piala Soeratin U17, PS Kabupaten Tapin melalui sang manajer, Ardiyas Tazar Abdurrahman,  mengaku sempat kaget terhadap sanksi yang diberikan Asprov PSSI Kalsel kepada tim Persebaru U-17.

“Kami memang tidak mengetahui persis bagaimana situasi, namun kami juga sudah mendengar info tersebut. Tentu jika hal tersebut terbukti, sangat disayangkan,” ujarnya pada Selasa (18/1/2022).

PS Kab Tapin berpendapat bahwa kompetisi usia dini esensinya adalah sebagai pembinaan.

Baca juga: Komisi Disiplin Tetap Berikan Sanksi, Persebaru Siapkan Somasi ke Asprov PSSI Kalsel

Baca juga: Disanksi Komisi Disiplin Asprov PSSI Kalsel di Ajang Piala Soeratin U-17,  Persebaru Beri Jawaban

"Pembinaan itu artinya bagaimana caranya mencari bakat-bakat pemain baru di usia dini yang bisa diarahkan ke jenjang lebih senior, khususnya pemain asli daerah sendiri,” tambahnya.

Jika memang terbukti, pria yang akrab disapa Dias itu menyebutkan bahwa esensi pembinaan dari tim Persebaru belum dipahami betul.

“Masih banyak pemain potensial daerah yang saya pikir tidak kalah bersaing, namun hanya kurang kesempatan. Di sini fungsi kita untuk memberikan pemain muda kesempatan bertanding agar di kancah lebih tinggi tidak kesulitan mencari pemain,” katanya.

Sedangkan menurut Manajer Peseban Banjarmasin U17, Abdul Fatah, kompetisi Piala Soeratin U17 adalah kesempatan terakhir anak-anak yang sudah di batas usianya berlaga di kompetisi ini.

“Sayang jika harus terlewat bakat-bakat mereka. Karena tahun depan mereka tentu akan menghadapi persaingan lebih ketat, setidaknya di kompetisi Liga 3. Jangan sampai regenerasi pesepakbola kita ini terputus, setiap tahun, setiap anak memiliki hak untuk menunjukkan kapasitasnya,” lanjutnya.

Baca juga: Mainkan Pemain Ilegal di Piala Soeratin, Persebaru U-17 Disanksi Komisi Disiplin Asprov PSSI Kalsel

Baca juga: VIDEO Persebaru Pimpin Klasemen Grup A Piala Soeratin U17

Smifinalis lainnya, Kotabaru FC U17 melalui pelatih kepala, Aprianto Windo Antoro, mengatakan,  sebaiknya tim yang berlaga mengacu pada regulasi PSSI tentang Piala Soeratin yang sedang bergulir.

“Kompetisinya 2021. Meski digelar 2022, tetap harus ikuti regulasi tahun kompetisinya. Kalaupun mau menggunakan pemain luar daerah, sah-sah saja selama pemain tersebut belum ikut bermain di tim lain pada musim kompetisi yang sama,” ujarnya.

Menyikapi tanggapan beberapa tim, Persebaru Banjarbaru U-17 melalui Sekretaris tim, Windi Novianto,  menjelaskan, vakumnya Persebaru dalam turnamen selama beberapa tahun terakhir menjadi alasan menggunakan pemain dari luar daerah.

"Selama ini kami hanya sekadar mengikuti turnamen dengan pemain ala kadarnya, sehingga memperoleh yang ala kadarnya juga," ungkapnya.

Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen ingin menjadikan Persebaru sebagai salah satu tim yang disegani di Kalsel.