Vaksinasi Covid 19 di Kalsel
MIS Nurul Islami Banjarmasin Janji Revisi Surat Pernyataan Vaksinasi Anak
Kepala MIS Nurul Islam, Irma Sari Yulianti berjanji bakal melakukan revisi, terkait poin pada surat peryataan kesediaan orangtua pada vaksinasi anak.
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Orangtua siswa di Madrasah Ibtidaiah Swasta (MIS) Nurul Islam, mengeluhkan soal surat pernyataan vaksinasi anak.
Pada surat tesebut satu di antara poinnya berisi ketersediaan orangtua tidak akan mengambil tindakan hukum apapun, terkait tindakan vaksinasi tersebut.
Yang artinya orangtua diminta bersedia menanggung risiko Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), setelah vaksinasi anak.
Dikonfirmasi Kepala MIS Nurul Islam, Irma Sari Yulianti, Kamis (20/1/2022) membenarkan bahwa surat tersebut berasal dari sekolahnya.
Baca juga: Vaksinasi Anak di Banjarmasin, Orangtua Keluhkan Pernyataan Tanggung Risiko Pascavaksin
Baca juga: Vaksinasi Anak di SD Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Airlangga Sampai Ditenangkan Petugas
Berkaitan hal itu pula Irma berjanji bakal melakukan revisi, terkait poin pada surat peryataan kesediaan orangtua dalam kegiatan vaksinasi anak.
"Baru kemarin kami bagikan surat itu, dan hari ini akan kami revisi. Poin tentang orangtua menanggung risiko akibat vaksin akan kami hilangkan," katanya.
Dijelaskan Irma bahwa format surat pernyataan tersebut pihaknya tiru dari internet, sebelum dibagikan kepada seluruh orangtua.
Langkah untuk meniru di internet itu ujar Irma, karena ketidaktahuan mereka akan format contoh surat pernyataan vaksinasi anak.
Baca juga: Dakwaan Kasus Narkoba Tak Terbukti di Sidang Banding PT Banjarmasin, Penuntut Umum Kasasi
Baca juga: Minyak Goreng Satu Harga Belum Masuk Barabai, Pedagang Tunggu Harga Baru dari Agen
"Kami disuruh oleh pihak puskesmas untuk membuat surat pernyataan, tapi tidak diberitahu seperti apa formatnya, jadi kami berinisiatif melihat contoh di internet," jelasnya.
Lanjut Irma menjelaskan bahwa hingga saat ini siswanya yang berusia enam sampai 11 tahun, belum ada yang mendapatkan dosis vaksin.
"Saat ini masih tahap pendataan, baru hari kemarin kami bagikan surat pernyataan ke orangtua, jadi sekarang sisw belum ada yang divaksin," ungkapnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)