Berit Tanahlaut
Sasirangan Ringkel Pandan Tanahlaut Paling Laku, Sering Dipesan Peminat dari Luar Pulau
perajin sasirangan di Tala memiliki teknik tersendiri yakni ringkel atau cubitan khusus saat proses pembuatan yang menghasilkan corak yang menawan.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kain khas Kalimantan Selatan (Kalsel) yakni Sasirangan kini kian akrab dengan kehidupan warga di Banua ini, termasuk di Kabupaten Tanahlaut (Tala).
Jika dulu hanya dikenakan kalangan orang dewasa atau tua, sekarang kalangan kawula muda pun juga mulai gemar mengenakannya.
Ini tak lepas dari sentuhan corak/motif yang makin variatif dan mengikuti tren kekinian.
Apalagi perajin sasirangan di Tala memiliki teknik tersendiri yakni ringkel atau cubitan khusus saat proses pembuatan yang menghasilkan corak yang menawan.
Baca juga: Berbulan-bulan Nihil, Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Tanahlaut Kembali Terjadi
Baca juga: Sejumlah Kendaraan Dinas Milik Pemkab Tala Usang, Warga Angsau ini Ingin Ikut Beli Jika Dilelang
Hasilnya dinamai saringkel pandan atau sasirangan ringkel tuntung pandang.
Motifnya pun bervariasi, di antaranya yang cukup diminati masyarakat yakni bermotif anggrek.
Ini juga bagian dari promosi kekhasan lain Tala yang dikenal dengan keindahan bunga anggrek setempat (anggrek bulan Pelaihari).
Pantauan banjarmasinpost.co.id, Jumat (21/1/2022), Saringkel Pandan cukup banyak dipajang di gerai Dekranasda Tala di kawasan Jalan A Yani, Pelaihari.
Selain itu juga di Puspro IKM Tambangulang di Desa Tambangulang, Kecamatan Tambangulang yang berada di tepi jalan A Yani arah ke Banjarmasin.
Selain itu juga cukup banyak jenis sasirangan biasa lainnya.
Motifnya pun beraneka ragam dan kekinian.
Selain berupa lembaran kain, juga ada yang telah berupa pakaian (baju) maupun gaun perempuan.
Kepala Bidang Perindustrian pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tala Nurmaya Savitri menuturkan tiap hari selalu ada kunjungan.
Mulai dari masyarakat umum, wisatawan, maupun kalangan tamu pemerintahan.
Serapan barang atau barang yang terjual juga selalu ada dan hampir tiap hari pula, terutama di gerai di Dekranasda Pelaihari.
"Rata-rata bulanan sekitar Rp 6 jutaan nilai barang yang terjual dan kadang bisa juga hingga Rp 20-30 jutaan," sebutnya.
Ia mengatakan produk IKM yang dipajang di gerai Dekranasda maupun di Puspro IKM Tambangulang paling dominan yakni kain sasirangan, baik yang berupa busana jadi maupun lembaran kain.
Lalu, aneka tas berbahan purun hingga limbah plastik.
Ada juga aneka makanan ringan (cemilan) seperti kerupuk ikan, amplang, aneka keripik, madu, minuman herbal (kesehatan dan kecantikan), lampu hias, hingga produk seni abstrak.
"Paling banyak dicari memang kain sasirangan. Terutama yang jenis Saringkel Pandan karena ini merupakan sasirangan khas Tala yang menampilkan corak motif yang lebih variatif melalui teknis ringkel," papar Nurmaya.
Harga Saringkel Pandan, sebutnya, antara Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu sesuai ukuran serta motif.
Antara lain ukuran lembaran kain saringkel pandan yakni panjang dua meter dan lebar 1,15 meter.
Selain pembelian langsung di gerai Dekranasda/Puspro IKM Tambangulang, pihaknya juga melayani pembelian melalui pesanan atau delivery order (DO).
Baca juga: Adukan Perusakan Hutan di Teluk Kepayang Tanbu, LKP2M Kalsel Sebut 4700 Sengon Dirusak
Baca juga: Kelas Jalan di Provinsi Kalsel Tak Bisa Dinaikkan, BBPJN Sebut Biar Dibeton Akan Tetap Rusak
Bahkan pesanan dari luar daerah pun tetap dilayani melalui jasa pengiriman cepat.
"Saya sering mengantarkan barang pesanan untuk seputaran Kota Pelaihari. Jadi kalau semisal pas saya tidak ada di gerai Dekranasda, berarti saya sedang mengantarkan barang," timpal Wulan, petugas Dekranasda Tala.
Ia menyebutkan selama ini cukup sering ada pesanan dari luar daerah.
Contohnya dari Pekanbaru, Riau, Jakarta, Yogyakarta.
Bahkan beberapa waktu lalu saat pameran di Jakarta, pernah juga sasirangan Tala dibeli orang Malaysia.
Produk terbaru IKM Tala yang saat ini sedang ngetrend yakni kopiah berbahan kain sasirangan yang dinamai Kondang (Kopiah Tuntung Pandang) juga telah melengkapi gerai di Dekranasda Tala maupun Puspro IKM Tambangulang.
"Cukup laku meski baru beberapa hari yang lalu di-launching Pak Bupati. Sudah habis terjual lebih seratus unit di gerai Dekranasda. Harganya Rp 150 ribu," sebut Nurmaya.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
