Ekonomi dan Bisnis
Terdampak Cuaca Penghujan, Harga Porang Turun Jadi Rp 5.000 Per Kilogram
Saat ini di musim penghujan, Harga komoditas Porang cenderung turun, Yakni Rp 5000 per kilogram
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Saat ini di musim penghujan, Harga Porang cenderung turun, Yakni Rp 5000 per kilogram.
Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Petani Porang Kalsel, Joni Sulistianto, Kamis (3/2/2022).
"Iya memang turun, saat ini Rendemen (kandungan air) Porang masih tinggi. Per hari ini kita terima 5000/kilogram. Dan ini biasanya akan bergerak naik seiring curah hujan. Kalau nanti panas maka akan naik harga," kata Joni Sulistianto.
Uniknya di Banjarbaru di pusat kota tepatnya di Guntung Paikat Banjarbaru ke arah Trikora, ada petani Porang yang baru tanam.
Baca juga: Porang di Kabupaten Balangan Kalsel Stabill di Harga Rp 7 Ribu Per Kilogram
Baca juga: Dukung Rencana Pembukaan 200 Hektare Lahan Komoditas Porang, Distan Kotabaru Usulkan ini
Baca juga: Bupati Tabalong Ingatkan Petani Terapkan Diversifikasi Usaha Tani Dalam Budi Daya Porang
"Ini pemiliknya ibu Suci mas. Saya sebagai Pekerja saja. Ini kurang lebih sekitar satu hektar. Ini kami rundop untuk rumput nya, dan untuk Porang nya kami beri pupuk kandang," kata Mamat salah satu pekerja.
Sebelumnya, harga umbi basah saat ini kisaran 7000/ kilogram. Sedangkan untuk chip kering (ekspor) Rp 60 ribu per kilogram. Kini karena musim hujan harga Porang masih melemah.
Beberapa bulan yang lalu, Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Banjarmasin, untuk pertama kalinya melakukan sertifikasi ekspor porang (Amorphophallus Muelleri) asal Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan.
Ekspor tersebut sebanyak 10 ton dari total permintaan sebanyak 100 ton, yang harus dipenuhi dalam waktu lima bulan.
Komoditas asal sub sektor tanaman pangan ini, di ekspor ke Negara Jepang dalam bentuk chips, oleh PT Buana Alam Lestari dengan nilai ekonomi senilai Rp 560 juta.
Porang diberangkatkan melalui Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, menggunakan moda transportasi laut, yaitu KM Tanto Langgeng V.220 menuju Pelabuhan Ishigaki Jepang.
Baca juga: VIDEO Petani Desa Sumber Rahayu Batola Kembangkan Budidaya Tanaman Porang
Sekda Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar berharap agar kegiatan ekspor tersebut terus berkelanjutan. Sebab menurutnya porang memiliki potensi besar terlebih proses pembudidayaannya yang mudah.
"Semoga ini tidak menjadi awal dan terakhir, tetapi ini bisa menjadi awal mula pengembangan porang di Kalsel," ujarnya. (Banjarmasinpost /Nurholis Huda)
