Pengusaha Travel Ngadu ke Kemenag Kalsel

Jemaah Umrah Asal Kalsel Ini Ungkap Perlakuan Petugas Karantina di Jakarta

Jemaah umrah asal Kalsel mengeluhkan proses karantina di Jakarta yang cukup lama, tidak boleh keluar kamar, jalani PCR lagi, dianggap bak teroris.

Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/MILNA SARI
Pertemuan FK Patuh dengan Kanwil Kemenag Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin terkait keluhan buruknya pelayanan karantina bagi jemaah umrah, Rabu (9/2/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Keluhan karantina selepas tiba di Tanah Suci, usai menjalani umrah, tak hanya dikeluhkan pengusaha travel umrah Kalimantan Selatan (Kalsel) namun juga jemaah pada Januari 2022.

Disampaikan Uria Hasban Sidik yang juga pembimbing ibadah Kaltrabu Indah dan juga pemilik PT Wahdah Sabilana, saat dihubungi Rabu (9/2/2022), mendapatkan perlakuan tak manusiawi dari petugas karantina Indonesia. 

Padahal saat pihaknya tiba di Arab Saudi, tak ada perlakuan berlebihan dari pemerintah sana. 

"Ketika kami datang, kami disambut dengan baik, tidak ada karantina beberapa hari seperti di Indonesia, tanah kami sendiri," ujarnya.

Sementara itu, pemahaman pemerintah Indonesia begitu menerima warganya usai melakukan ibadah umrah, diakuinya,  jauh berbeda.

Baca juga: Sebanyak 196 Warga Kalimantan Selatan Sudah Menunaikan Ibadah Umrah di 2022

Meski membantah wajah kasar dari petugas karantina, namun Uria yang akrab disapa Ustaz Uria ini mengaku memaklumi jika kondisi petugas sudah sangat lelah mengurus jemaah umrah yang sangat banyak.

"Kami yang masuk ke Arab Saudi dianggap sudah terproteksi karena sudah vaksin tiga kali dan sudah menyatakan negatif dengan hasil PCR. Berbeda dengan di Indonesia, meski sudah dinyatakan negatif dari hasil PCR, tetap harus karantina selama tujuh hari. Kemudian di PCR lagi, jika positif maka harus isolasi lagi di Wisma Atlet selama 10 hari. Jadi kalau positif,  17 hari kita di Jakarta," bebernya.

Selain itu, saat karantina, lanjutnya, juga harus mengurung diri di kamar tanpa terpapar di sinar matahari dan tanpa dibolehkan keluar kamar sama sekali.

"Orang sehat pun jika harus karantina selama itu akan sakit, jika tanpa terpapar sinar matahari," ujarnya.

Sedangkan untuk pelayanan saat karantina, Ustaz Uria mengatakan, tergantung hotel selama karantina.

Baca juga: Begini Perlakuan Tak Mengenakkan Dialami Jemaah Umrah Kalsel Saat Tiba di Tanah Air

Baca juga: BREAKING NEWS : Jemaah Umroh Diperlakukan Kurang Baik, Pengusaha Travel Ngadu ke Kemenag Kalsel

Sebelumnya, FK Patuh Kalsel mengeluhkan perlakuan pada Jemaah umrah Kalsel saat melakukan karantina di Jakarta yang terlalu berlebihan bak mengawasi seorang pembawa virus dan seorang teroris.

Perilaku tersebut berbeda dengan sikap pemerintah Arab Saudi saat menyambut jemaah umrah dari Indonesia tiba di Arab Saudi.

(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved