Berita Tabalong
Manfaatkan Limbah dan Tanaman Sekitar, Warga Jaro Tabalong Hasilkan Berbagai Kerajinan
Melihat tampilan menarik, mungkin orang tidak mengira kerajinan itu dibuat dari bahan tidak terpakai atau limbah dipadukan dengan tanaman.
Penulis: Dony Usman | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - BEBERAPA buah kerajinan berbentuk menarik tersusun di atas lemari kaca di ruang tamu rumah Loki Santoso, di Jalan Kampung Jawa RT 13 No 2, Desa Jaro, kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Melihat tampilan yang sangat menarik, mungkin orang tidak akan mengira kerajinan itu ternyata dibuat dari bahan tidak terpakai atau limbah dipadukan dengan tanaman sekitar.
Kerajinannya ada yang berbentuk miniatur dari ikon Tabalong berupa Monumen Tanjung Puri atau Tugu Obor, burung Merak, rampun bunga, miniatur kapal, lampu hias dan lainnya.
Menariknya semua itu dibuat pria kelahiran 5 Oktober 1972 ini dengan mengandalkan imajinasi ditambah bekal sedikit kebisaan dari pengalaman pertukangan yang pernah dijalaninya.
Baca juga: Update Covid-19 Tabalong : Ada 11 Pasien Positif Corona, Jubir Satgas : Rata-rata Tidak Bergejala
Baca juga: Cegah Lonjakan Covid-19, Lapas Tanjung Tabalong Disemprot Cairan Deisinfektan
"Kebanyakan meraba-raba dan internet sebagai refrensi saja," kata Loki sapaan akrabnya saat diwawancarai banjarmasinpost.co.id, Selasa (8/2/2022) pagi.
Untuk bahan dasar yang dibutuhkan sampai saat ini tidak ada terkendala karena menggunakan berbagai barang yang bisa ditemukan di lingkungan sekitar.
Diceritakannya, awal mula membuat kerajinan ini berawal saat dirinya ada mengunjungi tempat lokasi bekas perkemahan Sabtu Minggu Pramuka di halaman sekolah dekat rumah.
Saat itu dia mengaku banyak melihat ada bambu-bambu kering bekas dipakai yang sedang dibersihkan untuk dibuang dan dibakar percuma.
"Akhirnya saya ambil sebagian yang tersisa dan masih baik karena terpikir untuk memanfaatkannya menjadi sesuatu yang bernilai," ungkapnya.
Dengan meraba-raba bentuk yang akan dibuat dan mengandalkan sedikit kebisaan bertukang, akhirnya mencoba membuat kerajinan berbentuk lampu hias dinding.
Setelah berhasil membuat lampu hias dinding berbahan bambu itulah, lanjutnta ada beberapa teman yang memberikan penilaian, masukan dan saran yang sangat baik.
Sehingga dirinya merasa lebih termotivasi untuk membuat lagi kerajinan yang lebih baik dan juga menambah beberapa bentuk yang lain selain lampu hias.
"Itulah pertama memulainya, belajar sendiri membuat kerajinan tangan dengan mengandalkan imajinasi dan ilmu pertukangan yang pernah dijalani. Jadi memulai menggeluti kerajinan ini tahun 2017,"katanya.
Semenjak itulah, hingga saat ini dengan terkadang dibantu sang isteri dalam proses pembuatan, sudah banyak kerajinan menarik yang telah dihasilkannya.
Bahan yang dipakai juga tak hanya bambu, tetapi juga ada batok kelapa, limbah kayu, kulit kerang air tawar atau kijing, kaleng bekas, pelepah pinang hingga ranting kayu.
"Dari bahan itu bisa dibikin berbagai macam bentuk kerajinan, seperti ikon Tabalong Tugu Obor dengan bahan batok kelapa dan potongan limbah kayu juga bambu, bentuk burung merak dibuat dari bahan kaleng bekas dan bambu juga potongan limbah kayu," katanya.
Kemudian, rampun bunga berbahan kulit kijing, ranting kayu kering dan batok kelapa.
Miniatur kapal terbuat dari pelepah pohon pinang yang jatuh karena kering, serta lampu hias terbuat dari paralon bekas dan juga ada dari anyaman bambu.
Apa yang kerjakannya ini pun berbuah didapatnya pundi-pundi rupiah karena sudah ada ratusan buah kerajinan yang laku terjual.
Baca juga: Kabupaten Balangan Akan Terbagi Menjadi Tiga Daerah Pemilihan pada Pileg 2024
Mulai dari harga Rp 50 ribu sampai dengan Rp 300 ribu, tergantung tingkat kesulitan dan lamanya pengerjaan.
"Bahkan sudah ada yang membawa hingga ke pulau Jawa sebagai oleh-oleh keluarga, kebanyakan yang bentuk Tugu Obor," ujarnya
Selain sudah dibeli orang luar Kalimantan, beberapa kerajinan yang dibuat juga sudah beberapa kali diikutkan dalam pameran di stand Disporapar bidang Kepariwisataan Kabupaten Tabalong.
Kemudian dari keranjinan itu dirinya juga beberapa kali diminta untuk mengajari kelompok-kelompok di desa dan juga anak-anak sekolah .
"Insya Allah kedepan akan membuat tempat khusus untuk memajang hasil kerajinan ini karena memang untuk dijual sebagai oleh-oleh dan dengan adanya tempat khusus maka memudahkan bagi siapa saja yang ingin berkerajinan," pungkasnya.
(banjarmasinpost.co.id/donyusman)
