Berita Banjarmasin

Tanpa Uang Sepeser Pun, Warga Muara Uya Tabalong Nekat Berkeliling Indonesia Jalan Kaki

Fini adalah salah seorang warga Banua yang nekad berkeliling Indonesia hanya dengan berjalan kaki dan memulai perjalanannya pada 22 Februari 2021

Penulis: Frans Rumbon | Editor: Eka Dinayanti
istimewa
Fini saat berada di perbatasan Indonesia-Timor Leste. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - HAMPIR setahun sudah Muhammad Fini meninggalkan kampung halamannya Muara Uya Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Fini adalah salah seorang warga Banua yang nekad berkeliling Indonesia, bahkan hanya dengan berjalan kaki dan memulai perjalanannya pada 22 Februari 2021.

Selain hanya berjalan kaki, Fini menjelajah Nusantara tanpa membawa uang, dari satu kota ke kota lainnya selain berjalan kaki dia mengandalkan tumpangan.

"Saya berangkat tidak membawa uang sepeser pun. Di jalan kadang cari tumpangan, baik pickup, mobil maupun truck," ujar Fini seraya menerangkan bahwa dirinya bertolak dari Pelabuhan Trisaksi dengan menumpang truck.

Baca juga: Serangan Covid-19 Akibatkan Layanan Kanker Anak di RSUD Ulin Banjarmasin Ditutup Sementara

Baca juga: Tekan Aksi Kejahatan, Kapolresta Banjarmasin Perintahkan Anggota Gencarkan Patroli Malam

Sesampainya di Surabaya, Fini kemudian menyambangi berbagai kota yang ada di Pulau Jawa bahkan sampai Bali.

Selanjutnya Fini juga menyeberang ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga ke Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Bahkan Fini berhasil sampai ke perbatasan Indonesia-Timor Leste juga.

Dijelaskan Fini, dirinya sempat menginjakkan kaki sekitar dua pekan di Sorong, Papua bahkan terlantar.

"Dua minggu terlantar dan tidur di pelabuhan di Sorong, dan peralatan memasak saya bahkan sampai dicuri di sana," kata pria berusia 21 tahun ini.

Fini menerangkan dirinya ke Papua, tidak lain ingin mendatangi perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Saat ini Fini sedang berada di Manado hampir sepekan sudah, dan dirinya masih berambisi menuju perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Selama menjalankan misinya berkeliling Indonesia, Fini menerangkan kerap dirinya mendapatkan bantuan dari orang-orang yang ditemuinya.

"Alhamdulillah ada saja biasanya yang membantu, baik itu memberi uang, memberi makan, rokok sampai tumpangan untuk menginap. Dan yang penting saya tidak mencuri," katanya.

Apabila sudah lelah berjalan kaki di suatu daerah, Fini mengaku dirinya biasa tidur di mana saja, misalnya SPBU, Masjid hingga emperan rumah orang.

Baca juga: Gasim Kaluwarga Panting, Film Karya Sutradara Kalsel Tentang Seniman Musik Petik Banjar

Terkait hal ini, Fini mengaku sempat mendapatkan perlakuan kurang mengenakkan saat berada di NTT, karena dianggap orang tidak waras alias gila.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved