Berita HST
Jembatan Darurat di Desa Alat HST Kembali Putus, Barabai Terancam Banjir Lagi
Untuk ke-13 kalinya jembatan darurat yang dibangun warga Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu sungai Tengah kembali putus, Rabu (16/2/2022)
Penulis: Hanani | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Untuk ke-13 kalinya jembatan darurat yang dibangun warga Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu sungai Tengah Kalimantan Selatan secara gotong royong kembali putus, Rabu (16/2/2022).
Informasi yang diperoleh banjarmasinpost.co.id jembatan tersebut kembali diterjang arus sungai sekitar pukul 04.00 wita.
Warga Desa Alat, Aming kepada banjarmasinpost.co.id, menyebutkan sungai meluap membuat bagian tengah jembatan terputus.
Padahal jembatan darurat ke 13 tersebut dibangun sudah lebih tinggi ketimbang sebelumnya.
Baca juga: Dukung Dakwah dan Lazizmu HST Kalsel, Ibunda Ustadz Arifin Ilham Infakkan Mobil Pikap
Baca juga: Akui Harga Minyak Goreng Masih Fluktuatif, Disdaginkop-UKM HST Lakukan Pemantauan Serentak Besok
Warga alat pun berharap pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah agar memprioritaskan pembangunan jembatan permanen untuk warga Desa Alat.
"Kami sudah lelah sebenarnya membangun jembatan yang terus-terusan rusak di saat air sungai meluap. Tapi karena jembatan itu penting dan dibutuhkan mau tidak mau warga pun harus membangun jembatan darurat," kata Gaban warga Alat lainnya.
Hujan deras telah mengguyur wilayah HST sejak Selasa malam sampai Rabu pagi dan sekarang pun hujan belum reda.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah HST menyatakan, dengan melihat ketinggian air di Sungai Manggasang, potensi luapan air di Sungai Barabai bisa saja terjadi, apalagi jika ada hujan susulan.
Baca juga: Fakta Sebenarnya Video Viral Muda-mudi di Teras Rumah Ibadah Tala, Perekam Mengaku Salah Sangka
Baca juga: HM Said Mantan Gubernur Kalsel Berpulang, Jenazah akan Dimakamkan di Taman Makam Bahagia
"Semoga saja di wilayah hilir masih kosong, sehingga tak berdampak pada wilayah Kota Barabai," kata Kepala Pelaksana BPBD HST Budi Haryanto.
Budi mengatakan anggota TRC BPBD saat ini masih melakukan pemantauan DAS Batang Alai di Desa Birayang Surapati Kecamatan Batang Alai Selatan yang juga mengalami kenaikan 1 meter dengan arus sedang.
Sedangkan untuk di bendungan Mu'ui Kecamatan Haruyan, air juga mengalami kenaikan di kisaran 60 sampai 70 cm dan masih berpotensi banjir.
Untuk itu Budi mengimbau warga agar tetap waspada namun tidak panik karena pihaknya akan terus memantau potensi banjir di wilayah HST melalui early warning system berbasis radio amatir yang bekerjasama dengan para relawan di wilayah hulu Pegunungan Meratus.
(Banjarmasinpost.co.id/hanani)
