Berita Batola
VIDEO Warga Sido Makmur Upayakan Cikal Bakal Bank Rumput Pakan Ternak di Kabupaten Batola
Bank rumput dirintis petani Desa Sido Makmur, Kabupaten Batola, terdiri dari red napier, odot dan rumput steno atau dikenal sebagai rumput tali kutang
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Mengantisipasi minim pasokan pakan ternak jika terkendala kondisi alam, seperti yang pernah terjadi beberapa tahun silam, kini mulai dirintis bank rumput.
Itulah yang dilakukan petani Desa Sido Makmur, Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan.
Selain itu, upaya ini dinilai peluang bagus untuk menopang peternakan atau penggemukan hewan ternak yang ada di Bumi Ije Jela, Kabupaten Batola, Kalsel.
"Dulu sering kemarau, bahkan tidak jarang ditimpa karhutla. Rumput untuk hewan ternak sulit dicari. Jadi, kalau membudidayakan seperti ini akan lebih mudah dalam merawatnya," terang Kunto Adi, warga Petani Sido Makmur Batola, kepada Banjarmasinpost.co.id, Minggu (20/2/2022).
Baca juga: Intensitas Hujan Masih Tinggi, Masa Tanam Jagung Hibrida di Kabupaten Batola Tertunda
Baca juga: Masih Terapkan PTM Terbatas di SD dan SMP Banjarmasin, Plt Kadisdik Sebut Menyesuaikan Aturan PPKM
'Sebagai tahap awal, ada tiga varietas pakan ternak yang dibudidayakan, yakni red napier, odot dan rumput steno atau yang dikenal masyarakat lokal rumput tali kutang.
Pemilihan tiga varietas ini dinilai memiliki kandungan nutrisi yang bagus untuk ternak.
Selain itu, perawatan dan tumbuh kembangnya terbilang cepat. Usai masa tanam dalam sebulan, bisa dipanen.
Ditambahkan Kunto, varietas ditanam di lahan seluas 0,5 hektare dengan cara tumpang sari di sela tanaman jeruk siam.
Baca juga: Komunitas IUDB Aktifkan Kembali Seni Beladiri Kuntau di Bakumpai Kabupaten Batola
Baca juga: UPDATE Covid-19 Kalsel: Satgas Deteksi Tambahan 687 Orang Terpapar
Untuk wilayah Kabupaten Batola, budi daya pakan ternak serupa masih sangat jarang dilakukan. Masyarakat masih tergantung dengan memanen rumput liar sebagai pakan ternak.
"Sementara ini kami masih untuk keperluan ternak sendiri, nantinya jika sudah maksimal berjalan bisa untuk diperjual belikan," beberapa warga lulusan SMK tersebut.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri)