Berita Batola
Intensitas Hujan Masih Tinggi, Masa Tanam Jagung Hibrida di Kabupaten Batola Tertunda
Sering hujan akibatkan lahan kebun jagung hibrida terendam sehingga tak bisa ditanami di Desa Sido Makmur, Kecamatan Marabahan, Kabupaten Batola.
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Intensitas hujan cukup tinggi belakangan ini di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Dampaknya, seperti pada petani Jagung Hibrida, masa tanam pun menjadi tertunda.
Di perkebunan Desa Sido Makmur, Kecamatan Marabahan, Kabupaten Batola, genangan air masih terjadi di lahan petani, sehingga belum bisa diolah.
Disampaikan Anton, petani Jagung Hibrida, harusnya Februari ini musim panen dan sebagian pahan kembali ditanami.
Baca juga: Komunitas IUDB Aktifkan Kembali Seni Beladiri Kuntau di Bakumpai Kabupaten Batola
Baca juga: Barito Putera Putus Kontrak Dandi Maulana Karena Lakukan Tindak Indisipliner
Namun curah hujan tinggi mengakibatkan petani harus menunggu kondisi lahan benar-benar kering.
"Pinginnya cepat bisa tanam. Tapi kalau kondisinya seperti ini, pasti tidak maksimal," cetus Anton, Minggu (20/2/2022).
Ketua Kelompok Tani Mukti ini juga menyampaikan, selain menunda masa tanam, di tahun ini petani di desanya juga mengalami kerugian akibat terendam. Tanaman mati. Tidak bisa dipanen.
"Total 50 hektare lahan jagung hibrida yang gagal panen pada tahun ini akibat terendam air," ungkap Anton.
Baca juga: Wisata Kalsel - Bertamu ke Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak Kabupaten Batola
Baca juga: Sempat PJJ Dua Pekan, Sejumlah SMA Negeri di Banjarmasin Kembali PTM 50 Persen
Ia berharap, kondisi cuaca membaik dan bisa segera mengolah lahan guna penanaman bibit baru sehingga perekonomian masyarakat petani jagung bisa kembali pulih.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri)