Kendaraan Bermotor Listrik

Jokowi Inginkan RI Jadi Produsen Kendaraan Bermotor Listrik Terbesar, Rencanakan Jadi Eksportir

Presiden Jokowi menginginkan Indonesia menjadi produsen terbesar kendaraan bermotor listrik. Bahkan Jokowi ingin RI menjadi eksportir.

Editor: M.Risman Noor
banjarmasinpost.co.id/idda royani
MOTOR LISTRIK - Direktur Politala mengecek motor listrik produksi Rakata Motorcycle. Kampusnya akan mulai fokus dalam pengembangan motor listrik, Senin (4/10/2021). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan RI menjadi produsen kendaraan bermotor listrik terbesar. 

Jokowi juga menginginkan ke depan RI juga menjadi eksportir kendaraan bermotor listrik.

Hal ini diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang resmi meluncurkan Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik antara BUMN dengan swasta, terdiri dari Pertamina, Gesits, Gojek, TBS Energi Utama, Electrum, serta Gogoro, perusahaan teknologi asal Taiwan.

Jokowi mengatakan, pemerintah sangat serius dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia, termasuk dalam menyediakan ekosistem kendaraan listrik dari industri hulu hingga ke hilir.

Hal itu untuk mencapai target pemerintah untuk Indonesia menurunkan emisi sebanyak 29 persen di 2030, dan mencapai target emisi nol atau net zero emission pada 2060.

Baca juga: Balai Penyuluhan KB Jejangkit Dibangun Lebih Tinggi, Ini Alasannya

Baca juga: Musrenbang RKPD Tabalong 2023 di 12 Kecamatan Rampung, Usulan Didominasi Bidang Infrastruktur

"Maka dengan didukung oleh ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir, diharapkan negara Indonesia betul-betul mampu merajai, menjadi produsen dari kendaraan listrik," ujarnya, dalam acara Peresmian Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik, Selasa (22/2).

Dilansir kompas.com, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menargetkan, setidaknya ada 2 juta kendaraan listrik di Indonesia yang bisa digunakan masyarakat untuk kegiatan sehari-hari. Ia pun ingin, ke depan RI tak sekedar menjadi produsen, tetapi juga eksportir kendaraan listrik.

"Kita targetkan juga nanti di 2025 ada 2 juta kendaraan listrik bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia, dan selanjutnya kita akan menuju ke pasar-pasar ekspor," imbuhnya.

Jokowi pun mengapresiasi upaya yang dilakukan para pelaku industri untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang baik di Indonesia. Ia berharap, ke depan baterai kendaraan listrik bisa semakin berkembang dengan kapasitas daya yang lebih besar.

Sementara pada motor listrik, Indonesia sudah mampu memproduksinya. Satu di antaranya Gesits, produksi dari Wika Industri Manufaktur, anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, yang diharapkan kapasitas produksinya semakin meningkat.

"Sudah ada Gesits yang juga akan ditingkatkan lagi kapasitas produksinya. Mungkin kerja sama dengan perusahaan dari Taiwan, Gogoro, misalnya, sehingga betul-betul ekosistem kendaraan listrik terbangun, dan siap berkompetisi dengan negara-negara lain," jelasnya.

MOU - Direktur Politala Hj Mufrida Zein (kedua kanan) bersama GM Rakata Motorcycle Jakarta menandatangani MoU pengembangan motor listrik, Senin (4/10/2021) pagi.
MOU - Direktur Politala Hj Mufrida Zein (kedua kanan) bersama GM Rakata Motorcycle Jakarta menandatangani MoU pengembangan motor listrik, Senin (4/10/2021) pagi. (banjarmasinpost.co.id/idda royani)

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga sempat melihat bagaimana proses penggantian baterai atau battery swapping pada motor listrik. Menurutnya, proses penggantian baterai praktis dan tidak memakan waktu lama bagi pengendara.

"Saya kira proses manajemen seperti ini yang diinginkan pemakai-pemakai kendaraan. Itu akan menarik minat semua orang untuk masuk ke kendaraan listrik, karena lebih murah, dan yang paling penting tidak menimbulkan polusi," tandasnya. (Kompas.com/Yohana Artha Uly)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved