Berita Banjarmasin
Muslim Bertekad Kembalikan Permainan Tradisional Kalsel, Ketapel
Muslim (40), ketua komunitas Blue Eagle, tempat berkumpulnya para pencinta permainan tradisional ini.
Penulis: Noor Masrida | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID - Settt... Settttt... Settt.... Satu per satu peluru melesat ke papan bidik.
Tiga perempuan tertawa setelahnya, masih dengan benda terbuat dari kayu yang di atasnya dililitkan karet flatband.
Ketiganya tidak berhasil mengenai papan dengan bulatan yang harusnya mereka kenai dari jarak 10 meter itu.
Satu pria tampak kembali mengarahkan, memberitahu apa kesalahan yang dilakukan masing-masing sehingga mereka gagal membidik.
Itulah sekilas kegiatan latihan ketapel di kawasan Eks KWK Banjarmasin, Minggu (20/2/2022) sore.
Baca juga: Penyanyi Mandarin Asal Banjarmasin Dua Bulan Berlatih untuk Tampil di Perayaan Cap Go Meh
Baca juga: Brand Lokal Asal Banjarmasin La Sabelle Wakili Indonesia di Paris Fashion Week 2022
Si pria yang mengarahkan orang-orang bermain ketapel tadi adalah Muslim (40), ketua komunitas Blue Eagle, tempat berkumpulnya para pencinta permainan tradisional ini.
Dikatakan Muslim, ketiga perempuan yang dilatihnya bermain ketapel tadi, adalah para peserta yang dipersiapkan untuk ikut Porda atau pekan Olahraga Daerah Kalimantan Selatan Maret 2022 nanti.
Untuk sampai pada tahap melatih peserta menuju lomba ketapel itu, perlu proses panjang.
Bahkan sekadar untuk membuat ketapel, si tradisional agar 'dilirik' orang-orang di zaman modern ini.
Hal tersebut kian menggelitik Muslim, saat ia mendampingi peserta cabang olahraga menembak Pornas di Kalimantan Timur pada 2019 silam.
Tidak ada atlet dari Kalimantan Selatan yang mengikuti cabang olahraga ketapel ini.
Dari sana ia bertekad untuk mengembalikan eksistensi permainan tradisional ini di Kalsel khususnya di Kota Banjarmasin.
"Kebudayaan adalah pemersatu, sebagai orang Kalsel yang tahu tentang permainan tradisional, salah satunya ketapel ini, apalagi dulu orang menggunakan ketapel untuk berburu burung, rasanya miris ketika anak-anak sekarang sudah tidak tahu lagi tentang ini," papar Muslim membuka ceritanya.
"Saya pernah tanyakan ke anak-anak saat pertama kali datang ke kampung bermain, kalian tau ketapel tidak, tau cara mainnya tidak, ternyata nggak ada yang tahu," lanjutnya.
Sejak 2019 itulah, Muslim dengan beberapa rekan mulai menggiati olahraga tradisional Slingshot atau ketapel ini di Kota Banjarmasin.
