Berita HSU
Jalur Transportasi Tertutup Enceng Gondok, Distribusi Bahan Pokok ke Pamingggir HSU Terganggu
Jalur transportasi air yang menjadi sat-satunya akses menuju ke Kecamatan Paminggir kini tertutup enceng gondok. Distribusi bahan pokok pun terganggu
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) terdapat kecamatan Paminggir yang cukup jauh dari pusat kota Amuntai dan lokasinya hanya bisa ditempuh mengggunakan transportasi air.
Saat ini kondisis daerah rawa dalam yang biasa digunakan untuk jalur transportasi air tertutup oleh tanaman eceng gondok yang membuat jalur sungai tertutup.
Perahu sangat kesulitan untuk melewati sungai yang tertutup dan membutuhkan waktu yang jauh lebih lama untuk melintas. Padahal jalur transportasi air merupakan jalan satu satunya karena tidak ada infrastruktur darat.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten HSU Aserani mengatakan sungai yang biasa digunakan untuk para transportasi air sudah tertutup oleh eceng gondok sekitar 1 bulan terakhir.
Baca juga: PLTU Co-firing Enceng Gondok Raih Penghargaan Internasional, PLN Komitmen Pada Isu Lingkungan
Baca juga: Dibuat dari Enceng Gondok, Kursi Ini Dibanderol Jutaan Rupiah
Baca juga: Harganya Jutaan, Kursi Enceng Gondok Pengrajin HSU Ini Ternyata Bisa Awet Bertahun-tahun
Warga mulai kesulitan dengan sungai yang tertutup oleh eceng gondok ini karena tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
Jalur transportasi dari Kecamatan Danau Panggang menuju Kecamatan paminggir hampir tertutup total padahal biasanya kapal penumpang kapal barang atau kapal milik masyarakat biasa hilir-mudik di area sungai ini.
"Dengan sulitnya lalu lintas maka aktifitas masyarakat juga terganggu, pendistribusian bahan pokok biasanya dari Danau Panggang menuju Kecamatan paminggir juga ikut terganggu," ujarnya.
Terpisah Wardi salah satu warga paminggir mengatakan untuk menuju Kecamatan Danau Panggang biasanya diperlukan waktu 1 setengah jam untuk Perahu speed boat dan sekitar 2 hingga 3 jam menggunakan perahu penumpang.
Baca juga: Akses ke Desa Paminggir 2 Jam Lewat Rawa, Dinkes HSU Bangun Rawat Inap Berkapasitas 10 Bed
Tetapi, dengan tidak bisa dilewatinya akses lalu lintas Air ini maka ada beberapa kapal penumpang yang tidak bisa beroperasi.
"Ada juga perahu milik warga yang bahkan sampai terpaksa bermalam di tengah daerah rawa Karena kesulitan menyeberang di sungai yang dipenuhi dengan eceng gondok," ungkapnya. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)
