Religi
Kamis 18 Maret 2022 Malam Masuk Nisfu Syaban, Begini Pendapat UAS dan Buya Yahya
Ustadz Abdul Somad ( UAS), Buya Yahya dan Pengurus MUI Pusat beberapa waktu lalu telah memberikan pendapat tentang Nisfu Syaban.
Di sisi lain penting untuk diperhatikan juga bahwa amaliah menghidupkan malam Nisfu Syaban merupakan persoalan furu’iyyah yang tetap membuka ruang perbedaan tapi tetap dalam semangat yang saling toleran.
Pelaksanaaan amaliyah ini berfungsi untuk mempertebal keimanan hamba terhadap Tuhannya.
Oleh karena itu, tidak sepatutnya untuk diarahkan pada dimensi sakralitas hukum.
Sakralitas hukum terhadap persoalan keimanan juga bisa berimplikasi pada munculnya gesekan-gesekan.
Selama semua amaliyah memiliki dasar dan pijakan ilmu pengetahuan tentu tidak perlu untuk dipertentangkan.
Perbedaan merupakan suatu keniscayaan (sunnatullah), tapi menyikapi perselisihan dengan hal yang tidak bijak tentu semakin menjauhkan umat Islam dari nilai-nilai luhur ke-Islaman-nya.
Islam adalah agama yang fleksibel terkait perkara prinsip dasar (usuliyyah) bergerak secara eksklusif, sedangkan terkait perkara cabang (furu’iyyah) bergerak secara inklusif.
Urusan-urusan yang termasuk unity of diversity (al-ijtima’ fi al-ikhtilaf) merupakan bentuk keluasan dari ajaran Islam itu sendiri. Wallahu a'lam. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul 10 Hari Lagi Malam Nisfu Syaban 2021, Wajibkah Berpuasa? Penjelasan UAS, Buya Yahya dan Pengurus MUI,