Berita HST

Minim Teman Sekelas, Siswa SMPN 7 Barabai Pun Serasa Belajar Privat

Minimnya siswa di SMPN 7 HST di kota Barabai Kabupaten HST membuat pembelajaran di sekolah ini dirasakan serasa belajar privat

Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/hanani
Kelas IX SMPN 7 HST  yang Kamis (17/3/2022)  hanya ada tiga siswa hadir, dari lima siswa yang ada. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Minimnya siswa di SMPN 7 HST di kota Barabai Kabupaten  Hulu Sungai Tengah (HST)  dengan total hanya 11 orang memberi kesan tersendiri bagi siswa maupun guru pengajar.

Meski demikian, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut tetap jalan, dan pembelajaran tatap muka pun sudah dilaksanakan.

“Dari tiga kelas, kelas VI dan VIII ada tiga siswa, dan kelas IX 5 siswa. Dengan kondisi itu, kami serasa mengajar privat. Demikian pula untuk siswanya, kami bisa lebih focus mendapat perhatian para guru,”ungkap Luriana, guru PPKN saat ditemui Kamis (17/3/2022).

Meski kondisinya demikian, ada plus minusnya.

Baca juga: Siswanya Terus Berkurang,  Jumlah Murid di SMPN 7 HST Kini Hanya 11 Orang

Baca juga: Layani 4.000 Lebih Guru se HST, Disdik Buka Layanan Unit Layanan Terpadu

Belajar dengan siswa minim, tak bisa membentuk tim ketika belajar, yang biasanya menjadi penyemangat siswa dalam bersaing di bidang tertentu.

“Kadang sedih juga dengan kondisi siswa seperti ini, soalnya terbiasa mengajar dengan banyak siswa,”ungkap Luriana.

Para guru pun berharap, support para orang tua dan masyarakat Barabai agar menyekolahkan anaknya di SMPN 7 HST, agar sekolah yang dulunya SMPN 4 Barabai ini tak sampai tutup.

“Untuk penambahan pelajaran agama , bisa disiasati melalui Ekstra kurikuler. Ada eksul belajar Quran dan Tajwid. Juga ada kegiatan Jumat Takwa, seperti salah dhuha berjamaah,”kata Kepsek Gusti Hadyatusholeha.

Mengenai fasilitas tersedia, pihaknya pun berharap pemerintah daerah dan kalangan swasta membantu pengembangan sekolah, agar kembali bangkit dan eksis sebagai sekolah pilihan para orangtua.

Sebab, setelah diterjang banjir bandang Januari 202i ditambah beberapa kali banjir susulan, membuat perabotan rusak, termasuk barang elekstronik seperti computer dan buku-buku pelajaran.

“Sekolah tak punya dana untuk rehab ruangan maupun membeli perlengkapan baru. Dengan siswa minim, dana bantuan operasional sekolah pun sangat minim,”kata Sholeha.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Kemasan di HST Kalsel Melambung, Pedagang Eceran Sebut Stok di Grosir Kosong

DIsebutkan, sampai sekarang, SMPN 7 HST belum mendapatkan bantuan apapun, sehingga fasilitas tersedia saat ini benar-benar seadanya.

“Termasuk buku-buku di perpustakaan, kami tak punya lagi setelah habis terendam banjir. Tak jarang, untuk mengatasi kurangnya fasilitas, para guru urunan pakai uang sendiri untuk memenuhi kebutuhan siswa,"katanya. (banjarmasinpost.co.id/hanani)

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved