BKKBN
Berantas Stunting di Kalsel, BKKBN dan Pemerintah Siap 'Berbenah' di Segala Sektor
BKKBN menggelar Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) di Banjarmasin
Penulis: Noor Masrida | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Untuk memastikan komitmen bersama dalam percepatan penurunan angka stunting,
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Sosialisasi Rencana Aksi
Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) di Banjarmasin pada hari Senin (21/3/2022).
BKKBN yang diberi amanah Presiden Joko Widodo sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting sesuai Peraturan Presiden Nomor 72/2021, berharap dengan adanya sosialisasi RAN PASTI tersebut bisa memberikan penjelasan secara komprehensif kepada para pemangku kepentingan mengenai mekanisme tata kerja percepatan penurunan stunting di tingkat provinsi, kabupaten dan kota serta desa.
Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting di seluruh Kalimantan Selatan “harus” segera dituntaskan di Bulan Maret 2022 ini agar dana yang telah dialokasikan bisa terserap maksimal dan tepat sasaran.
Para kepala daerah yang hadir di Sosialisasi RAN PASTI di Kalimantan Selatan memastikan arahan dari BKKBN untuk percepatan penurunan stunting segera dilaksanakan di daerahnya masing-
masing.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan lewat Sekda Prov Roy Rizali Rahman, mengatakan, terkait stunting di Bumi Lambung Mangkurat, dia berharap target dari presiden Joko Widodo, Kalsel dapat menurunkan angka stunting sebanyak 14% di 2024 nanti.
Lantas apa saja sejauh ini yang telah dilakukan pemerintah provinsi?
"Tim pendamping keluarga dari binaan BKKBN telah dibentuk sebanyak 3072 orang.
Terdiri dari kader PKK hingga bidan desa yang tugasnya mendampingi ibu hamil, remaja, juga balita," katanya.
Dilanjutkan Roy, Pemprov Kalsel menjadikan stunting sebagai prioritas penanganan dimana SKPD telah mengusulkan program-program dari Dinkes, untuk memperbaiki gizi anak, dari PUPR berupa perbaikan sanitasi, rumah, serta pemenuhan jaminan air minum.
"Saya berharap, kerjasama lintas sektor dalam mengentaskan permasalahan stunting ini bisa sukses," ujarnya.
Dari data, angka stunting yang cukup besar terdapat di Kabupaten Banjar, disusul Tapin, Batola, serta Tala, yang angkanya di atas 30
