Berita HST
Murid SD Gunakan Baskom untuk Lintasi Perairan, Plt Kadisdik Kabupaten HST Sebut Kearifan Lokal
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten HST, M Anhar, mengatakan, bocah gunakan baskom lintasi perairan rawa ke SDN 3 Sungai Bulu sudah biasa dilakukan.
Penulis: Hanani | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Tiga bocah SD gunakan baskom untuk melintasi perairan raw-rawa, viral di media sosial.
Itu terjadi para murid tersebut menuju SDN 3 Sungai Buluh di Awang Landas, Desa Sungai Buluh Kecamatan Labuanamas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pelaksaana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten HST, M Anhar, saat dikonfirmasi, mengatakan, hal itu bukanlah masalah bagi warga setempat.
“Itu sudah lama terjadi, sejak saya menjadi camat di Labuan Amas Utara. Saya pernah meminta Kades agar menyediakan jukung atau perahu. Tapi menurut kades, warga tak memerlukan karena itu sudah menjadi hal biasa. Saya menyebutnya kearifan lokal. Sejauh ini, tak ada kejadian yang membahayakan,” kata Anhar saat dikonfirmasi.
Baca juga: Tiga Bocah SD Naik Baskom ke Sekolah di Kabupaten HST Kalsel, Selalu Semangat Belajar
Baca juga: Viral Bocah Naik Baskom, Ternyata di SDN 3 Sungai Buluh Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalsel
Kemudian, Anhar pun menyatakan, telah mengonfirmasi langsung kepada Kades setempat. Dan, Kades menyatakan, hampir semua warga memiliki dua sampai tiga jukung.
“Jadi, bukan karena tak ada sarana trasportasi. Bahkan menurut Kades, anak-anak menganggap naik baskom sebagai mainan. Orangtua mereka tetap mengawasi dan mengizinkan anaknya naik baskom, jika tubuhnya kecil,” kata Anhar.
Kadespun, kata Anhar menyebut, lomba balap naik baskom di atas air rawa-rawa sudah penah dilombakan saat 17 Agustusan.
Pemerintah desa sudah membangun jalan berupa titian dari ulin menuju sekolah. Namun titian tersebut masih belum terhubung dan tinggal 200 meter lagi tersambung ke sekolah
Diakui, saat ini kondisi titian tersebut licin dan berlumut karena lama terendam saat musim air dalam.
“Sebenarnya sudah lama dianggarkan Pemkab HST untuk menyambung titian tersebut. Namun pada 2020 sampai sekarang anggaran masih terfokus ke penanganan covid. Hanya yang jelas, itu sudah menjadi prioritas program Pemkab HST. Tinggal menungu anggaran daerah normal,” kata Anhar.
Mengenai pengadaan bus air, Anhar mengatakan, sampai saat ini tidak ada permintaan dari warga setempat.
Namun jika diperlukan, bisa dipertimbangkan. Misalnya, sepeda air atau jenis transportasi lainnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)
