Ekonomi dan Bisnis
Pemerintah Provinsi Kalsel Targetkan Swasembada Sapi Melalui Program Siska Ku Intip
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan (Disbunnak Kalsel) mendapat target swasembada sapi pada 2024 melalui Program Siska Ku Intip.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kalimantan Selatan (Kalsel) masih defisit akan daging sapi. Ketersediaan daging sapi 4.807 ton, sedangkan keperluan mencapai 7.430 ton sehingga masih kurang 2.622 ton.
Akibatnya, sapi masih dipasok dari daerah di Jawa, juga Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Harga daging sapi beku di Pasar Sentra Antasari Kota Banjarmasin, hari ini Rp 80 ribu per kilogram. Untuk paha belakang Rp 130 ribu.
"Iya, daging sapi masih Rp 80 ribu per kilogramnya," jelas Maisaroh. penjual daging sapi di Pasar Sentra Antasari.
Baca juga: Harga Tepung di Pasaran Naik, Ternyata Pemicunya di Bulog Kalsel
Baca juga: Turun ke Jalan Gelar Unjuk Rasa, Mahasiswa di Banjarmasin Tuntut Harga Minyak Goreng Turun
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel, Suparmi, telah diprogramkan Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Potong Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma atau disingkat Siska Ku Intip.
"Langkah ini didasari Kalsel sebagai daerah penghasil sawit yang tentunya tersedia sumber pakan yang melimpah yang dapat dimanfaatkan untuk pembiakan dan penggemukan sapi. Keberhasilan Program Siska Ku Intip perlu dukungan dan keterlibatan perusahaan besar swasta/negara perkebunan (inti), plasma, kelompok tani maupun masyarakat," kata Suparmi.
Untuk mendukung keberhasilan Program SISKAKUINTIP, Kepala Disbunnak Kalsel juga mengajak semua Kepala Dinas yang membidangi peternakan, kesehatan hewan, sektor swasta untuk meningkatkan capaian kinerja
Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Program Sikomandan).
Pada 2021 sebanyak 34.656 ekor sapi telah mendapatkan inseminasi buatan. Realisasi kebuntingan mencapai 34.504 ekor dan angka kelahiran pedet sebanyak 30.798 ekor yang menjadi sumber bakalan untuk Program Siska Ku Intip.
Baca juga: Perekonomian di Kalimantan Selatan Terdorong Ekspor Batu Bara dan CPO Sawit
Baca juga: Genap Berusia 18 Tahun, PT Ambapers Upayakan Kantongi Konsesi Pelabuhan Lebarkan Sayap Bisnisnya
"Pada tahun 2022, Kalimantan Selatan memiliki target sebanyak 48.131 inseminasi buatan, dan target kelahiran sebanyak 31.746 ekor," urainya.
Tentunya, lanjut Suparmi, capaian harus lebih besar pada tahun ini, sehingga pada 2024 sudah dapat memenuhi keperluan sapi potong.
(Banjarmasinpost /Nurholis Huda)