Berita Tanahlaut

Heboh Makam Keramat di Desa Panggung Tala, Ketua RT Temui Juru Kunci Makam Pulau Datu

Masyarakat diminta tidak mudah percaya terhadap informasi hoax yang menyebut makam Datu Pamulutan berpindah atau dipindahkan ke Desa Panggung.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/Idda Royani
DICABUT - Pihak terkait mencabut tiang nisan tiga makam yang disebut-sebut keramat di Desa Panggung, Tanahlaut,Kalsel, Selasa (5/4/2022) siang. 

Idik mengatakan tidak ada makam keramat di kampungnya.

Kemudian dinyatakan bahwa ada makam keramat yakni makam Datu Pamulutan yang berpindah sendiri dan bertempat di Desa Panggung.

Hal itu, Guru Ipul mengutip penuturan Arisandi/Amat, berdasar mimpi seorang perempuan kasab usia 45-an tahun (ikut dalam rombongan).

"Perempuan itu katanya bermimpi ditemui Datu Pamulutan dan Datu Pamulutan mengatakan bahwa makam berpindah ke Desa Panggung."

Kemudian Idik bersama rombongan tersebut menuju tempat yang diyakini sebagai tempat berpindahnya makam Datu Pamulutan tersebut.

Tempat itu yakni di lahan milik Nanang Qosim di lingkungan RT 14 di kawasan sepi sekelilingnya semak belukar, jauh dari rumah penduduk.

"Selanjutnya perempuan yang katanya kasab itu ditanyai, apakah benar di situ tempatnya dan dijawab benar. Kemudian perempuan itu juga yang menunjukkan lokasi makam Datu Pamulutan dan dua makam lainnya," beber Guru Ipul.

Kabar kepindahan makam Datu Pamulutan tersebut membuat warga Desa Panggung bingung, campur aduk antara senang dan ragu.

Keraguan itu antara lain karena nama Datu Pamulutan disebutkan sebagai Muhamad Irsyad, padahal berdasar sejarah (manakib) yang ada selama ini nama Datu Pamulutan adalah Muhammad Taher (Tohir).

Keraguan warga tersebut ditepiskan oleh perempuan yang disebut kasab tersebut dengan menyatakan bahwa nama M Taher adalah nama semasa remaja.

Sedangkan nama saat tasmiyah adalah Muhammad Irsyad Al Mukhsin bin Tulama Al Mukhsin.

"Warga juga ragu karena tahun wafat Datu Pamulutan disebutkan tahun 1933, artinya anum (muda) banar, tidak masuk akal," papar Guru Ipul mengutip penuturan Arisandi/Amat.

Sekadar diketahui berdasar catatan sejarah, Datu Pamulutan wafat dan dimakamkan di Pulau Datu pada 1817 masehi.

Hal lain yang membikin warga ragu, lanjutnya, di lokasi tersebut ada dua makam lainnya yang juga dipajangi nisan.

Salah satunya bernama Arbani Basirih yang dinyatakan sebagai murid Datu Pamulutan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved