Ekonomi dan Bisnis

Demi 75 Liter Solar, Sopir Truk Antre Bermalam di Kawasan SPBU di Kabupaten HST

Antrean panjang dari truk yang akan diisi solar terjadi tiap hari di SPBU di Desa Mandingin, SPBU di Desa Telang dan SPBU di Walangko, Kabupaten HST.

Penulis: Hanani | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/HANANI
Antrean truk yang akan diisi solar di SPBU Mandigin, Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (9/4/2022). Bahkan, panjang antrean bisa 1 kilometer. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Antrean truk yang akan diisi solar terjadi tiap hari di sejumlah SPBU di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Bahkan, Antrean Solar di SPBU mencapai satu kilometer tersebut menjadi pemandangan setiap hari.

Pantauan di lokasi, Sabtu (9/4/2022), para sopir truk memarkir mobilnya di pinggir jalan pada jalur menuju SPBU.

Seperti terlihat di SPBU di Desa Mandingin, Kecamatan Barabai, SPBU di Desa Telang Kecamatan Batangalai Utara dan SPBU di Walangko Kecamatan Labuanamas Utara.

Penuturan Udi, salah satu sopir truk pengangkut batu dari Barabai ke Kota Paringin dan Kabupaten Tabalong , mengatakan, tak setiap hari bisa bekerja

Baca juga:  Sopir Keluhkan Soal Solar Subsidi di Banjarmasin Sering Kosong, Begini Penjelasan Pertamina

Baca juga: Menteri ESDM Disambut Antrean Truk di SPBU Astambul, Kaget Solar Sering Kosong di Banjarmasin

Sebab, untuk mendapatkan 75 liter solar sebagaimana dijatah pihak SPBU, harus bermalam di sekitar pengisian BBM ini.

“Antre sejak Rabu pukul 11.000, biasanya baru dapat giliran Kamis siang harinya. Itupun hanya 75 liter,” ungkap Udi.

Utuk itu, dia harus bermalam di mobil truk angkutannya tersebut. Kalau tidak, maka tak bakalan mendapatkan solar sesuai harga pemeirntah.

“Kalau beli dieceran, harganya sudah mencapai Rp 10.000 an per liter. Jadi kalau angkut batu gunung ke Paringin atau ke Tabalong, biaya operasional lebih tinggi,” beber dia.

Sementara itu, pengawas SPBU di Desa Telang dan Mandingin, Purwadi, kepada Komisi 2 DPRD HST,  menjelaskan mengenai BBM yang diperoleh dari Pertamina.

Baca juga: Aneka Mebel Perajin HSU Dipasarkan di Pinggir Jalan Pasar Keramat HST

Baca juga: Viral Razia Depot Nonhalal saat Ramadhan, DPRD Kota Banjarmasin Akan Panggil Satpol PP

Disebutkan, untuk di SPBU Mandingin pihaknya mendapatkan pasokan dari Pertamina 20 tangki per bulan. Sedangkan di SPBU Telang 8 tangki per bulan.

“Kami sudah salurkan sesuai ketentuan. baik pasokan dari Pertamina maupun peyalurannya di pompa SPBU bisa terpantau secara online melalui aplikasi yang terhubung langsung ke Pertamina,” katanya.

Disebutkan, ruang kontrol tersebut ada di salah satu ruang SPBU.

Mengenai antrean truk yang tiap hari menjadi pemandangan rutin, dia mengatakan, memang terjadi peningkatan jumlah pembeli dari kalangan sopir truk, sehingga jatah harian pun dibatasi.

Untuk SPBU Telang maksimal 50 liter dan di SPBU Mandingin 75 liter per unit truk sehari.

Baca juga: Minyak Curah di HST Langka, Pemilik Toko Grosir Minta Izin Jual Rp 15 Ribu Perliter

Baca juga: Sepuluh Persen Wilayah di Kalsel Masih Blank Spot, Mayoritas di Daerah Ini

Baca juga: Jembatan Sungai Martapura Bakal Dibongkar 14 April, BPJN XI Banjarmasin Pastikan Tak Ada Kemacetan

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved