Berita Banjarmasin
Diminta Back Up Tes PCR Jemaah Haji Kalsel, Begini Respons Labkesda
Labkesda Kalsel diminta memback up tes PCR terkait dengan rencana keberangkatan jemaah haji Kalsel
Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Seiring dengan Kebijakan dibukanya keran haji bagi Indonesia termasuk Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadikan pelayanan jasa PCR diperlukan.
Terkait dengan itu, tim Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI bahkan sudah mendatangi Kalsel untuk bermitra dengan Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Kalsel.
Kepala Labkes Provinsi Kalsel, Riko Ijami Kamis (28/4/2022) tim Kemenkes telah berkoordinasi dengan Labkesda untuk penanganan PCR jemaah haji.
"Kemarin kita didatangi tim dari Kemenkes untuk membahas terkait PCR, jadi Labkesda diminta untuk memback up PCR jemaah haji," urainya.
Baca juga: Jauh Berkurang, Estimasi Kuota Jemaah Haji 2022 untuk Kabupaten Batola Hanya 77 Orang
Baca juga: Jumlah Calon Haji 2022 dari Kabupaten Banjar Estimasi Sebanyak 223 Orang
Kewenangan melakukan tes PCR ujarnya ada di BBTKLPP, namun Labkesda tetap diminta untuk melakukan back up jika ada kendala.
Pemerintah Arab Saudi sebelumnya telah menghapus syarat tes PCR dan karantina bagi jemaah haji asal luar negeri. Namun, jemaah haji tetap harus menjalani tes PCR saat hendak pulang ke tanah air.
Aturan tersebut bisa saja sebelum keberangkatan jemaah. Pemerintah masih harus terus melihat situasi dan kondisi pandemi ke depan.
Oleh karenanya, Labkes Kalsel tetap siap-siap memberikan pelayanan tes kesehatan kepada calon jemaah haji.
Lagi pula, pemeriksaan calon jemaah bukan hanya soal tes Covid-19. Melainkan pemeriksaan lain seperti vaksin meningitis, misalnya.
“Jadi dari sekarang memang kami sudah menyiapkan alat dan sumber daya manusianya,” kata Kepala Labkes Provinsi Kalsel, Riko Ijami.
Selasa (26/4) lalu, Labkes Kalsel juga sudah mendapat kunjungan dari Tim Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI.
Tujuannya lebih banyak membahas soal koordinasi pelayanan Labkes terhadap calon jemaah haji.
Diketahui, Kalsel sendiri mendapat jatah kuota haji sebanyak 1.743 orang. Terdiri 1.732 jamaah, 1 orang pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIBU), dan 10 petugas haji daerah.
Bandara Internasional Syamsudin Noor ditunjuk sebagai embarkasi dan debarkasi haji untuk wilayah Provinsi Kalsel serta Kalteng. Tercatat, ada 2.514 jumlah penumpang dibagi 7 kloter keberangkatan.
Baca juga: Kuota Haji Tanbu Hanya 69 Orang, Banyak Calon Jemaah Haji Tanahbumbu Yang Gagal Berangkat
Toh, jika aturan tes PCR sebagai syarat keberangkatan bakal diterapkan, Labkes Provinsi Kalsel yang sifatnya hanya membantu pelayanan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendian Penyakit (BBTKLPP) di Banjarbaru, mengklaim takkan kewalahan.
“Dengan punya dua alat, kita bisa saja memeriksa satu hari itu 300 sampel,” tutup Riko.
(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)
