Berita Banjarmasin
Tragedi Jumat Kelabu di Banjarmasin, Aswin Kenang Momen Terakhir Berjumpa dengan Anak Sulungnya
Tepat 25 tahun sudah Aswin terakhir kali bertemu dengan Putra Sulungnya, Indra yang hilang saat tregedi Jumat Kelabu pada 23 Mei 1997
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Tepat 25 tahun sudah Aswin terakhir kali bertemu dengan Putra Sulungnya, Indra yang ketika itu masih berusia 20 tahun.
Indra sendiri hilang tanpa jejak, saat tragedi Jumat Kelabu, yang terjadi pada 23 Mei 1997 silam.
Aswin mengatakan bahwa anaknya itu tak lagi pulang kerumah, pasca peristiwa kelam yang menewaskan ratusan korban tersebut.
"Sampai sekarang saya tidak tahu apakah anak saya masih hidup atau sudah meninggal, karena saya sudah berusaha mencari namun tidak pernah menemukan, sekalipun itu jenazahnya," kata pria berusia 61 tahun tersebut.
Baca juga: Peringati Tragedi Jumat Kelabu di Banjarmasin, Puluhan Mahasiswa Gelar Teatrikal
Baca juga: Sanggar di Uniska Gelar Aksi Teaterikal, Mahasiswa Tolak Lupa Tragedi Jumat Kelabu
Diceritakanya, ia mengingat betul, momen terakhir kali ia berjumpa dengan Indra, yaitu ketika ia dalam perjalanan menuju tempat kerja.
Sementara Indra ketika itu, ujar Aswin, bersama kedua orang temannya yang sedang mengendarai sepeda motor, menuju Banjarmasin Teater (BT).
"Terakhir kali Indra melambaikan tangan kepada saya, saat itu dia mengenakan kaos putih, calana jeans, dan sepatu. Saya ingat betul ketika itu," ujarnya.
Aswin pun tak menyangka, kalau lambaian tangan anaknya tersebut, merupakan tanda perpisahan mereka.
Berdasarkan cerita teman Indra yang berhasil selamat dan kembali pulang ke rumah, awalnya mereka bertiga tidak mengetahui bahwa adanya kerusuhan.
Sebab semula mereka bepergian dengan niat jalan-jalan, namun sesampainya di lokasi kejadian mereka di adang oleh aparat.
"Anak saya terpisah dengan teman-temannya, kemungkinan tertarik melihat adanya keramaian orang. Hingga sampai sekarang tidak lagi kembali," ungkapnya.
Baca juga: VIDEO STB Uniska Gelar Aksi Teaterikal, Mahasiswa Tolak Lupa Tragedi Jumat Kelabu
Meski sampai saat ini Aswin tidak lagi mengetahui kabar anaknya tersebut, namun ia sudah mengikhlaskannya.
Sebab hanya itulah yang bisa ia lakukan saat ini, sambil mendoakan hal-hal baik kepada anaknya tersebut.
"Kalau saya yakin Indra ini hilang tapi saya sudah mengiklaskannya, karena itu lah satu-satunya hal yang bisa saya lakukan. Sebagai orangtua korban saya berharap jangan sampai kejadian ini terulang, sudah cukup rasanya Jumat Kelabu sebagai pembelajaran," harapnya. (banjarmasinpost.co.id/muhammad rahmadi)
