Berita Bisnis
Harga Daging Sapi Melonjak, Pedagang Pentol di Banjarbaru Siasati dengan Daging Ayam
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku yang banyak menyerang ternak sapi berimbas dari disetopnya suplay sapi dari luar Kalsel.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Eka Dinayanti
Soal harga daging sapi yang melambung naik, Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani membenarkannya.
"Harga daging sapi di pasaran untuk semua jenis memang terjadi kenaikan. Hal tersebut disebabkan adanya gangguan suplay dari daerah sentra penghasil sapi baik di luar daerah maupun dalam daerah Kalsel. Seperti kita ketahui Kalsel masih ketergantungan pasokan sapi dari Jawa Timur, Bali, Sulawesi dan NTB.
Pasokan kita berkurang karena di Jawa Timur terjadi serangan hama, yaitu PMK, sementara distribusi sapi dalam daerah, sentra penghasil sapi, khususnya Tanah Laut juga terindikasi adanya sebaran penyakit PMK tersebut sehingga distribusinya ke kabupaten kota sempat terhenti," urai Birhasani.
Hal tersebut, sambung Birhasani, berakibat pasokan daging sapi ke pasaran berkurang yang memicu terjadinya kenaikan harga.
"Memang meski juga ada penyebab lain, yaitu terjadinya kenaikan harga BBM nonsubsidi yang berakibat biaya angkutan naik, juga tentunya berimbas terjadi kenaikan pada harga daging sapi," pungkas Birhasani.
(banjarmasinpost.co.id/nurholis huda)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/pedagang-daging-sapi-di-pasar-subuh-bauntung-banjarbaru.jpg)