Berita Bisnis

Harga Daging Sapi Melonjak, Pedagang Pentol di Banjarbaru Siasati dengan Daging Ayam

Wabah Penyakit Mulut dan Kuku yang banyak menyerang ternak sapi berimbas dari disetopnya suplay sapi dari luar Kalsel.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Eka Dinayanti
Banjarmasinpost.co.id/nurholis huda
Pedagang daging sapi di pasar subuh Bauntung Banjarbaru.  

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku yang banyak menyerang ternak sapi berimbas dari disetopnya suplay sapi dari luar Kalsel.

Dampaknya harga daging sapi mengalami kenaikan.

Sakir pedagang daging sapi di Pasar Bauntung Banjarbaru menjual perkilo seharga Rp 150 ribu, naik dari harga sebelumnya yang hanya Rp 130 ribu.

Bahkan terbaru ada yang sampai 190 ribu per kilogram.

"Kalau stok dagingnya sih ada saja. Tapi memang dari harga sapinya yang naik, harga daging sapi pun naik, katanya karena ada ancaman virus atau penyakit mulut dan kuku. Kami jual daging sapi perkilonya kini Rp 190 ribu," kata Sakir, Selasa (24/5/2022).

Baca juga: Suplai Daging Sapi di Banjarmasin Berkurang, Harga Daging Melambung

Baca juga: Permintaan Daging Sapi di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin Tetap Tinggi

Menurut dia sejauh ini pelanggaannya rata rata penjual pentol dan restoran sup sapi.

Bukan hanya di Banjarbaru, di Banjarmasin pun harga daging mulai naik.

"Untuk harga daging super perkilonya Rp 150 ribu rupiah, tapi yang gak super Rp 140 ribu," kata salah satu pedagang di Pasar Sentra Antasari, Halimah.

"Katanya sapi dari Jawa suplainya yang dihentikan, ada wabah katanya," lontar Aminah.

Kini per ekor sapi yang biasa dibeli harga Rp 16 juta, melambung hingga Rp 18 juta.

"Rp 18 juta itu sapinya juga kecil, tak seperti sapi yang datang dari Pulau Jawa, rugi juga kita, tapi mau bagaimana lagi," cetus Sudik salah satu penjual sapi di Banjarmasin.

Para pedagang daging sapi di pasar tradisional hanya berharap, wabah ini bisa segera dikendalikan oleh pemerintah agar daging sapi bisa kembali normal.

Naiknya harga daging sapi ini berimbas kepada UMKM yang berkaitan dengan sapi.

Usaha pentol yang biasa pakai daging sapi kini dikurangi dan diperbanyak daging ayam.

"Jadi yang daging sapi, kami kurangi dulu pembuatan pentolnya. Jadi kami oleh pentol dengan daging ayam," kata salah satu pengusaha pentol di Banjarbaru, Hasinah.

Baca juga: Tiga Ekor Sapi Mati, Begini Penjelasan Dinas Pertanian Kabupaten Banjar

Baca juga: Ternak Desa Bumi Jaya Masih di-Lock Down, Sapi Terindikasi PMK Bertambah Jadi Segini

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved