Berita Banjarbaru
Honorer Kontrak Pemprov Kalsel Akan Dipangkas, Hanya Kategori Ini yang Dipertahankan
Penghapusan tenaga honorer kontrak yang berlaku sejak November 2023, dipastikan bakal begitu terasa dampaknya di Pemprov Kalsel
Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Penghapusan tenaga honorer kontrak yang berlaku sejak November 2023, dipastikan bakal begitu terasa dampaknya di Pemprov Kalsel.
Pasalnya, saat ini tenaga honorer kontrak di Pemprov Kalsel jumlahnya mencari 11 ribu. Pemangkasan tenaga honorer kontrak pun dipastikan bakal sulit dihindarkan.
Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor Kamis (9/6/2022) mengatakan, saat ini di Pemprov Kalsel memiliki 11 ribu tenaga honorer.
Terkait dengan rencana penghapusan tenaga honorer kontrak, Pemprov Kalsel kini tengah melakukan pemetaan jumlah minimal honorer yang diperlukan.
Baca juga: Tiga Ribu Guru dan Tenaga Kependidikan Pemprov Kalsel Masih Honorer Kontrak
Baca juga: Pemprov Kalsel Mulai Mendata Honorer Potensial, Akan Dimasukkan dalam Pendaftaran PPPK dan CPNS
"Pada Bappeda misalnya ada sekitar 60 orang honorer, dari 60 itu mungkin saja tidak semua bisa bekerja tapi hanya 50 atau 40 orang saja, nanti kita pertahankan 20 orang, sisanya mungkin keluar tergantung kebutuhan," ujarnya.
Mereka yang dipilih kata Ariadi hanya orang yang betul-betul punya integritas, disiplin, kapasitas, potensi yang bisa dipertahankan dan layak.
"Mereka itu nanti yang akan kita perjuangankan masuk dalam PPPK, dan jika tidak lulus akan kita ikutkan dalam ahli daya atau outsourcing," katanya.
Ariadi mengakui, penghapusan tenaga honorer kontrak dipastikan akan mengurangi beban APBD. Meski begitu. juga dipastikan akan mengurangi kinerja instansi.
Baca juga: Sebut Keberatan Dihapus di 2023, Sekda Tapin : Tenaga Kontrak dan Honorer Sangat Membantu
"Kalau berpengaruh untuk pembiayaan betul, kalau berkurang mungkin beban APBD berkurang, tapi kita lihat nanti ketika orang itu tidak ada, otomatis tenaga di instansi itu juga akan berkurang, lalu mengurangi kinerja instansi bisa saja tadinya 5 orang bekerja di sana, kemudian tertinggal 1 atau 2 orang, syukur-syukur dua orang itu bisa bekerja baik," paparnya.
(Banjarmasinpost.co.id / Milna Sari)
