Berita HSU

Penjual Unggas Memilih Menggelar Lapak di Pinggir Jalan di Kebun Sari Kota Amuntai

Penjual unggas tersingkir oleh penjual sayur dari Pasar Unggas, sehingga mangkal di bahu jalan arah permukiman di Kelurahan Kebun Sari, Kota Amuntai.

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/RENI KURNIAWATI
Penjual unggas mangkal di bahu jalan wilayah Kelurahan Kebun Sari, Kota Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (11/6/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Penjual ayam maupun itik sering terlihat berjualan di bahu jalan wilayah Kelurahan Kebun Sari, Kota Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Mereka berjualan setiap hari dari pagi hingga siang, menggunakan sepeda motor yang dilengkapi dengan keranjang di bagian belakang.

Sudah sekitar 1 tahun, memilih berjualan di kawasan tersebut, meskipun hanya menggunakan bahu jalan. Lokasinya memang tidak menggunakan jalan utama, sehingga tidak terlalu mengganggu lalu lintas.

Penuturan Mamang, Pedagang unggas, Sabtu (11/6/2022), dulu sering mangkal di pasar. Namun karena banyak penjual sayur, akhirnya pindah dari Pasar Unggas Amuntai tersebut.

Sementara itu. sampai saat ini di Pasar Unggas justru didominasi penjual sayur, ikan dan sembako.

Baca juga: Plt Bupati Hulu Sungai Utara Husairi Abdi Silaturrahmi dengan Alumni Pejabat Kabupaten HSU

Baca juga: 20 Wilayah Ini Berpotensi Banjir Rob, Termasuk Pesisir Jabar, Jatim dan Kalsel, Simak Tanggalnya

Baca juga: Terduga Kasus Narkoba di Banjarmasin Tewas dengan Sejumlah Lebam, Istri Sempat Lihat Suami Dipukul

Penjual unggas sempat diberikan lahan yang tidak jauh dari pasar. Namun, malah sering digunakan sebagai lahan parkir.

Biasanya, para penjual sayur sudah berada di pasar sejak subuh. Sedangkan para penjual unggas, datang belakangan. Karena itulah, lahan untuk berjualan penjual unggas sering tidak ada.

Dan akhirnya, penjual unggas menggunakan bahu jalan. Risikonya, beberapa kali Satpol PP mengimbau mereka untuk tidak menggunakan terlalu banyak bahu jalan.

Bahkan, Satpol PP sempat melakukan penertiban saat penjualan di jalan utama. Belakangan, penjual unggas memanfaatkan jalan menuju ke area pemukiman, sehingga tidak mengganggu lalu lintas.

"Biasanya setelah selesai berjualan, kami membersihkan area jalan, sehingga tidak meninggalkan bau bagi para pengguna jalan," ujar Mamang.

Baca juga: Puluhan Disabilitas di Kalsel dan Kalteng Akan Mendapat Kaki Palsu

Baca juga: RSUD Ulin Banjarmasin Menata Kamar Terkait Rencana BPJS Terapkan Kelas Rawat Inap Standar

Baca juga: Narkoba Kalsel, Buron Tujuh Bulan, Bandar Sabu dari Desa Terpencil Diciduk di Desa Layuh HST

Dirinya dan teman-teman sesama penjual unggas berharap, jika memang mereka tidak diperkenankan berjualan di area tersebut, maka ada tempat pengganti yang masih berada di sekitar pusat Kota Amuntai.

Karena sebelumnya,  pernah diarahkan untuk menuju ke Desa Pinang Kara. Sedangkan lokasi ini jauh dari jalan utama dan pusat kota.

Saat Rabu, biasanya para penjual unggas mangkal di Pasar Alabio Kecamatan Sungai Pandan. Sedangkan saat Kamis di Pasar Unggas karena para penjual sayur mangkal di Pasar Induk Amuntai.

(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved