Idul Adha 2022

Doa Sebelum Menyembelih Hewan Kurban Idul Adha, Buya Yahya Jelaskan Sunnah Menyembelih Sendiri

Buya Yahya menjawab bahwa hukumnya adalah Sunnah menyembelih sendiri hewan kurban dan menjadi suatu bentuk kesempurnaan.

Editor: M.Risman Noor
nurkholis huda
Sapi bantuan Presiden Joko Widodo di area samping Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin dimomen hari raya Idul Adha, Senin (12/9/2016). 

usholli sunnatan ‘iidil adha rok’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa

Artinya: Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka’at sebagai ma’mum karena Allah Ta’ala

Baca juga: Kloter Tiga Jemaah Calon Haji Kalsel Tertunda Berangkat Belasan Jam, Begini Penjelasan Kemenag

Setiap setelah takbir tersebut, baik dalam rakaat pertama atau kedua disunnahkan membaca tasbih:
سُبْحَانَ اللَّهِِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِِ وَلَا إلَهَ إلَّااللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Subhanallah walhamdulillah walailaha illallah wallahu akbar.

Artinya: Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar.

Selesai sholat bilal melakukan tugasnya berdiri menghadap jamaah dengan memegang tongkat.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، إِعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ ه ذَا يَوْمُ عِيْدِ الْأَضْحَى وَيَوْمُ السُّرُوْرِ وَيَوْمُ الْمَغْفُوْرِ، أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامَ، إِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ أَنْصِتُوْا أَثَابَكُمُ اللهُ، وَاسْمَعُوْا أَجَارَكُمُ اللهُ، وَأَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ الله

Setelah bilal selesai membaca, imam naik ke mimbar lantas mengucapkan salam. Setelah imam salam, bilal berbalik menghadap kiblat kemudian membaca shalawat dan doa sebagai berikut :
اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ، اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَاناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى ا لِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ … اللهم قَوِّ الْإِسْلَامَ وَالْإِيْمَانَ، مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِ الدِّيْنِ، رَبِّ إخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، وَيَا خَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَآأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Setelah khutbah selesai, ada baiknya semua jamaah tidak beranjak dahulu.

Akan lebih baik jika seluruh jamaah melakukan musfofahah / saling bersalaman dengan membuat formasi yang rapi (tidak berjubel) sambil sama-sama mengumandangkan shalawat.

Hal itu dilakukan jika kondisi normal, namun pada saat pandemi ini ada kebijakan tersendiri dengan shaff yang jarang dan tidak ada saling bersalaman lagi. (*)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved