PPDB 2022
Baru Dapat Lima Siswa, SDN Bata Kecamatan Juai Masih Buka PPDB Jelang Tahun Ajaran Baru
Minimnya siswa yang mendaftar PPDB tahun ini di SDN Bata Kecamatan Juai membuat pihak sekolah tetap membuka pendaftaran hingga tahun ajaran baru tiba
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Kepala SDN Bata di Desa Bata, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan beserta jajaran berupaya keras untuk mendapatkan siswa pada yang nantinya akan mengisi kelas satu pada PPDB tahun ajaran baru.
Memasuki Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang sudah berlangsung sejak 8 Juni lalu, pihak SDN Bata di Desa Bata, Kecamatan Juai telah melakukan sosialisasi kepada calon siswa dan orangtua.
Mereka meminjam ruangan TK di lingkungan SDN Bata yang bersebelahan dengan musholla.
DImana semua kegiatan keagamaan pada SD tersebut dilihat langsung oleh siswa TK dan orangtua.
Baca juga: PPDB Hari Kedua di Tanbu, SMPN 3 Batulicin Masih Minim Pendaftar
Hasilnya, ada lima siswa yang telah mendaftar, dari delapan siswa yang lulus TK di Desa Bata.
Sementara pada tahun sebelumnya ada enam siswa yang tahun ini akan naik kelas.
Meski tanggal akhir PPDB dijadwalkan pada tanggal 30 Juni mendatang, namun disampaikan oleh Kepala SDN Bata, Qamarudin, pihaknya masih menerima apabila ada siswa yang mendaftar sebelum tahun ajaran baru dimulai.
Terlebih, Data Pokok Pendidikan Sekolah ditarik pada Bulan Agustus, sehingga masih memungkinkan untuk masuknya data siswa.
Minimnya jumlah peserta didik baru di SDN Bata tak lepas dari kondisi luasan wilayah dan jumlah penduduk.
"Tahun ini memang masih sedikit siswa yang mendaftar karena ada beberapa faktor," ucap Qamarudin, Selasa (21/6/2022).
Baca juga: Hari Kedua PPDB Online SMP Negeri di Banjarmasin, Desy ke Sekolah Pastikan Pendaftaran Berhasil
Ia menjelaskan, faktor yang dimaksud yakni karena Desa Bata merupakan desa kecil dengan jumlah penduduk yang sedikit, selain itu luas wilayah hanya ada dua RT.
Faktor lainnya, di Desa Bata memiliki dua sekolah dengan jenjang yang sama yaitu MI dan SD.
Kemudian, SDN Bata sebut Qamarudin juga terbatas dengan sistem zonasi sekolah, kendati tahun sebelumnya ada satu siswa dari desa tetangga.
"Sebenarnya kami begitu ingin mengejar sekolah di perkotaan, namun kondisinya belum mendukung," ungkap Qamarudin.
Namun lanjutnya, satu hal yang selalu menjadi prinsip di SDN Bata ialah tetap memiliki mimpi besar meski jumlah siswa yang sedikit, berimbas dengan alokasi dana BOS yang sedikit pula.
(banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)