Ekonomi dan Bisnis

Warga Lepasan Kabupaten Batola Membuat Kerupuk Gurih Berbahan Baku dari Ikan Lajang

Warga Desa Lepasan RT 13, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel, membuat kerupuk dari ikan lajang.

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD TABRI
Islamiyah menunjukkan kerupuk ikan lajang hasil olahannya di Desa Lepasan RT 13, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (2/7/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Bermodal pengalaman membuat kerupuk bertahun-tahun, Islamiyah berhasil membuat olahan ikan lajang yang bernilai  ekonomi tinggi. 

Di tangan warga Desa Lepasan RT 13, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), ini ikan yang biasanya dikonsumsi sebagai lauk diolah menjadi kerupuk dengan rasa yang khas dan gurih. 

Dituturkan Islamiyah, membuat kerupuk memang sudah menjadi pekerjaannya sejak remaja, namun dulunya ia membuat kerupuk dengan cita rasa ikan sungai. 

Bahan baku, yaitu ikan pipih, bisa juga sanggang, haruan (gabus), seluang atau beberapa jenis ikan sungai lainnya. 

"Dulu, saat ibu sakit, sempat berhenti bikin kerupuk ikan sungai dan orang lain semakin berkembang dalam usaha itu. Jadilah mencoba dengan ikan lajang ini," ucap Islamiyah ketika ditemui di selasar rumahnya, sabtu (2/7/2022). 

Baca juga: Pengendara Motor Meninggal Setelah Tabrak Tiang Listrik di Jalan Trikora Banjarbaru

Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Kabupaten Tapin Diringkus Polisi, Korban Menderita 4 Luka Tusukan

Ia pun menceritakan, saat itu harga ikan lajang terbilang murah, yakni berkisar 10 ribu per kilo, sedangkan mendapatkannya di pasaran sangat mudah. 

Itulah alasannya untuk mencoba mengolah kerupuk dengan rasa ikan laut tersebut hingga bertahan saat ini, kurang lebih empat tahun berjalan. 

Sepengetahuan Islamiyah, membuat kerupuk ikan lajang terbilang sulit. Karena, merebus harus lebih lama, ketepatan adonan dan bahan sedikit lebih mahal. 

"Jadi yang digunakan tepung kanji, daging ikan yang sudah dihaluskan, telur, garam, gula dan penyedap rasa," terang Islamiyah. 

Setelah semuanya tercampur dan dibentuk batangan adonan, selanjutnya direbus. Lalu ditiriskan, dijemur dipotong tipis, lalu dijemur kembali dan siap dimasukkan kemasan. 

Baca juga: Perusda Milik Pemerintah Kabupaten Tanah Laut Ini Dilaporkan Mitra Kerja ke Bareskrim

Baca juga: Tim Gabungan Bongkar 26 THM Tanpa Izin di Jalan Transmigrasi Sarigadung Tanbu

Per kilogram, kerupuk ikan lajang dijual Islamiyah seharga 70 ribu rupiah. Untuk kemasan kecil dihargai 5 ribu rupiah, dengan berat kurang lebih 3/4 0ns. 

"Alhamdulilah, selama pembuatan ini sudah diminati banyak orang, ada pembeli dari Kabupaten Batola sampai yang dari Banjarmasin," ucapnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved