Religi

Ustadz Khalid Basalamah Ungkap Keistimewaan Bulan Muharram, Miliki Keutamaan Tersendiri

Ustadz Khalid Basalamah jelaskan mengenai pahala mengerjakan amalan di bulan Muharram, simak juga keutamaan bulan Muharram ini

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
kanal youtube Islam Terkini
Ustadz Khalid Basalamah terangkan keutamaan bulan Muharram 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kalender Hijriyah adalah sistem penanggalan Agama Islam, salah satu bulannya ialah Muharram. Ustadz Khalid menjelaskan  pahala berlipat ganda di bulan Muharram serta asal muasal penamaannya.

Di kalender Hijriyah ada 12 bulan, bulan pertama atau awal tahun adalah Muharram.

Sebagaimana bulan-bulan lainnya, terdapat amalan-amalan di bulan Muharram yang dianjurkan bagi kaum muslim. 

Bahkan ada amalan khusus yang hanya ada di bulan Muharram.

Baca juga: Doa Ketika Bercermin Dijabarkan Ustadz Khalid Basalamah, Allah Berikan Kecantikan dan Ketampanan

Baca juga: Nilai Pahala Puasa Asyura Diuraikan Ustadz Adi Hidayat, Simak Lafadz Niatnya

Amalan atau ibadah tersebutlah membuat bulan Muharram memiliki keutamaan tersendiri.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bulan Muharram adalah bulan luar biasa, selama satu bulan umat Islam memiliki peluang besar untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Penjelasan mengenai bulan Muharram dan bulan-bulan lainnya dalam tahun Hijriyah termaktub dalam Surat At-Taubah Ayat 36.

Surat At-Taubah Ayat 36


إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُم كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

Arab-Latin: Inna 'iddatasy-syuhụri 'indallāhiṡnā 'asyara syahran fī kitābillāhi yauma khalaqas-samāwāti wal-arḍa min-hā arba'atun ḥurum, żālikad-dīnul-qayyimu fa lā taẓlimụ fīhinna anfusakum wa qātilul-musyrikīna kāffatang kamā yuqātilụnakum kāffah, wa'lamū annallāha ma'al-muttaqīn

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

"Maknanya adalah bulan di sisi Allah bagi orang-orang beriman harus dijadikan sebagai pegangan dalam hidup ada 12 bulan dalam satu tahun disebut bulan-bulan Hijriyah, secara berurutan dimulai Bulan Muharam, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syaban, Ramadhan, Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah," jelas Ustadz Khalid Basalamah dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Islam Terkini.

Baca juga: Cara Hitung Zakat Profesi Dijabarkan Buya Yahya, Ringan Aturannya

Baca juga: Amalan Doa Ketika Dilanda Musibah Besar, Ustadz Khalid Basalamah Ingatkan Membaca Kalimat Istirja

Ia menambahkan, seharusnya umat muslim peduli dengan bulan-bulan Hijriyah karena di dalamnya terdapat tanggal-tanggal amalan sunnah yang dianjurkan kepada umat Islam.

Bulan Muharram adalah termasuk empat bulan hurum atau bulan yang dimuliakan.

"Dalam Surat At-Taubah dijelaskan umat muslim jangan sampai mendzholimi diri sendiri artinya jangan sampai berbuat maksiat, dan lebih berhati-hati di empat bulan ini," ucapnya.

Nama bulan Muharram sendiri dibuat ketika Nabi Muhammad SAW diutus, sebab 11 bulan lainnya telah dikenal oleh orang-orang jahiliyah, terkecuali bulan Muharram.

Bulan Muharram.
Bulan Muharram. Salah satu bulan yang luar biasa. (pngtree.com)

Orang-orang jahiliyah dulunya menamakan bulan Muharram adalah Safar Awal atau bulan Safar yang pertama.

Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW untuk mengubah nama Safar Awal menjadi Muharram yang artinya dimuliakan.

Muharram adalah bulan yang disandarkan kepada Allah atau sahrullah. Sementara bulan-bulan lain tidak dinisbatkan kepada Allah SWT karena mulianya bulan Muharram.

Pada zaman jahiliyah, suku Quraisy dahulu hidup dalam peperangan untuk merebut gembalaan dan kekuasaan lainnya.

Orang-orang di Mekkah zaman dulu itu membentuk tim untuk dapat mengubah nama-nama bulan sehingga menjadi kacau, agar dapat berperang di empat bulan mulia. Walaupun sebenarnya mereka sangat menghormati bulan-bulan hurum tersebut.

Nabi Muhammad pun tata kembali bulan-bulan Hijriyah di saat kekacauan itu terjadi sesuai urutan yang benar, dan menghapus tradisi di zaman jahiliyah.

Setelah bulan Ramadhan, bulan Muharram adalah bulan yang baik untuk beribadah termasuk puasa, dan satu-satunya bulan yang dinisbatkan kepada Allah.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْل

Artinya: Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah (bulan) Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib (lima waktu) adalah shalat malam.

"Hadist itu menunjukkan bulan Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa, puasa yang dimaksud adalah puasa sunnah," paparnya.

Sehingga puasa Tasu'a, puasa Asyura, selain itu ada puasa Senin Kamis, puasa Ayyamul Bidh afdhol dikerjakan di bulan Muharram.

Bisa pula puasa tambahan, jika merasa tubuh sehat dan ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan berpuasa.

Selepas tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa selepas subuh, misalnya makan dan minum, dan berhubungan suami istri maka puasanya sah.

Simak Videonya, KLIK

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved