Berita Tanahlaut

Nelayan Swarangan Tala Kekurangan Solar Subsidi, Kuota Menyusut Sejak Pertengahan 2021

Menyusutnya jatah kuota solar subsidi bagi nelayan berimbas pada sulitnya kehidupan warga di Swarangan Tanahlaut.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
Ahmad Rafi'i, subkon penyalur solar subsidi nelayan Swarangan di pangkalannya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kekurangan bahan bakar minyak (BBM) telah cukup lama dialami nelayan di Desa Swarangan, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Penuturan beberapa nelayan setempat, Rabu (27/7/2022), dalam sebulan mereka hanya dua kali mendapatkan solar subsidi dari pihak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.
Jatahnya 40 liter sekali pengambilan.

Sekadar diketahui, kontraktor penyalur solar subsidi untuk nelayan di Desa Swarangan yakni BUMDes Marlin Jaya Mandiri.

Penyalurannya kepada nelayan melalui subkontraktor.

Baca juga: Sulit Cukupi Kebutuhan BBM, Sebagian Nelayan Swarangan Kabupaten Tanahlaut Terpaksa Libur Melaut

Baca juga: Nelayan Swarangan Tanahlaut Ini Urung Perbaiki Mesin Kapal Lantaran Hasil Melaut Minim

Subkon BUMDes Marlin Jaya Mandiri, Ahmad Rafi'i, ketika dikonfirmasi menerangkan kuota yang ada saat ini memang tidak mencukupi kebutuhan nelayan di Swarangan.

Dikatakannya, berdasar data tahun 2019 jumlah nelayan di Swarangan penerima solar subsidi sebanyak 135 unit kapal.

Sedangkan kuota solar subsidi yang didapatkan dari SPBU Jorong hanya 10 ribu liter sebulan.

Sejak setahun lalu kuota yang didapatkan dari pihak SPBU Jorong susut satu kali lipat.
"Awalnya mulai Agustus 2020 dapat kuota sebanyak 20 ribu liter per bulan dari usulan sebanyak 36 ribu liter.

Namun sejak Juli 2021 susut menjadi 10 ribu liter dan berlangsung hingga sekarang.

"Kata pihak pengelola SPBU Jorong, kuota dari PT Pertamina dikurangi," papar Rafi'i.

Lebih lanjut ia mengatakan kuota ideal untuk nelayan di kampungnya yakni 68 ribu liter sebulan untuk 135 unit kapal.

Baca juga: Mayat Terdampar di Pesisir Pantai Gegerkan Warga Desa Tanjung Nyiur Pulau Sembilan Kotabaru

Baca juga: Berkah Haul ke-257 Datu Sanggul di Desa Tatakan Tapin bagi Pedagang Kaki Lima

Namun, kuota yang semula 20 ribu liter justru dikurangi menjadi hanya 10 ribu liter.

Dalam sebulan, paparnya, pihaknya lima kali melakukan pengambilan di PSBU Jorong.

Tiap kali pengambilan mendapatkan 2.000 liter.

Mengenai jatah tiap kapal dilatakannya berbeda sesuai ukuran gross tonase (GT).

"Kalau kapal besar dapat 40 liter, standar 30 liter, dan kapal kecil 20 liter," pungkasnya.

(banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved