Religi

Keutamaan Puasa Tasua 9 Muharram Dijabarkan Ustadz Khalid Basalamah, Melengkapi Asyura

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan keutamaan perintah puasa Tasua 9 Muharram sehari sebelum puasa Asyura.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
idc.or.id
Puasa Tasua dan Puasa Asyura di bulan Muharram Bisa menghapus dosa setahun. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kini telah masuk bulan Muharram 1444 Hijriyah, kaum muslim diperintahkan memperbanyak amalan sunnah.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan keutamaan perintah puasa Tasua 9 Muharram sehari sebelum puasa Asyura.

Selepas bulan Zulhijah 1443 Hijriyah, maka akan memasuki tahun baru 1444 Hijruyah diawali bulan pertama Muharram.

Terdapat amalan-amalan sunnah yang bagus dikerjakan umat Islam, salah satunya puasa di Bulan Muharram.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan tanggal 9 dan 10 Muharram ada sunnahnya kaum muslim berpuasa dua hari.

Baca juga: Pastikan Layanan Keimigrasian Lancar, Kemenkumham Kalsel Pantau Kedatangan Jemaah Haji Keloter 5

Baca juga: Jangan Sepelekan Biji Durian, dr Zaidul Akbar Bongkar Rahasia Bikin Kulit Kencang

"Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW perintahkan kita berpuasa di Hari Tasu'a dan Asyura, dikerjakan satu bulan setelah bulan Zulhijah," jelas Ustadz Khalid Basalamah dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Kajian Ar-Rahman.

Landasan hadist puasa Asyura yakni ada seorang sahabat datang kepada Nabi SAW tepatnya pada 10 Muharram selepas shalat Dhuha dan berkata orang-orang Yahudi sedang berpuasa.

Nabi Muhammad pun berusaha mencari tahu melalui sahabat-sahabatnya yang bertanya kepada kaum Yahudi.

"Ternyata kaum Yahudi puasa di 10 Muharram adalah hari dimana Allah selamatkan Nabi Musa As dari kejaran Fir'aun, mereka puasa sebagai tanda syukur kepada Allah," paparnya.

Mengetahui hal itu, lantas Rasulullah SAW merasa umat Islam lebih berhak atas Nabi Musa As, maka diperintahkan untuk puasa di 10 Muharram.

Fadhilah puasa Asyura di 10 Muharram adalah dapat menghapus dosa di 365 hari telah lewat atau setahun yang lalu.

Makna puasa di Hari Tasu'a pada 9 Muharram, tak lain agar umat muslim berbeda atau menyelisihi kebiasaan kaum Yahudi yang juga berpuasa pada hari Asyura 10 Muharram. Hal ini menjadi pelengkap puasa Asyura.

"Kenapa harus tanggal 9 juga puasa di Hari Tasu'a, agar kita tidak sama dengan Yahudi, Nabi SAW pun bersabda jika saya hidup tahun depan maka akan saya partnerkan puasa tanggal 10 dengan 9 agar tidak sama dengan Yahudi," urainya.

Ustadz Khalid Basalamah pun mengimbau jangan menunda-nunda amal shaleh selagi masih bisa dikerjakan dan sampai pada ajal menjemput.

"Kita tidak tahu sampai mana peluang untuk beramal shaleh, berubah jadi yang lebih baik dan shaleh adalah prestasi, tetap dalam keterpurukan adalah kesalahan fatal, maksimal dalam ibadah dan harus kita sendiri yang berubah," tukas Ustadz Khalid Basalamah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved