Berita Banjarmasin
Kalsel PPKM Level 1 , Dinkes Kalsel Surati Kabupaten Kota Laksanakan Vaksinasi Booster Kedua
Sejak 2 Agustus 2022 kemarin, seluruh daerah di Indonesia diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1
Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sejak 2 Agustus 2022 kemarin, seluruh daerah di Indonesia diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1.
Penetapan Level 1 PPKM di seluruh Indonesia tersebut berlaku 2-15 Agustus 2022 untuk wilayah Jawa dan Bali.
Sementara PPKM level 1 berlaku 2 Agustus hingga 5 September 2022 untuk wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Perpanjangan PPKM ini disebutkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 38 dan 39 Tahun 2022. Dalam Inmendagri tersebut, diketahui bahwa seluruh wilayah di Indonesia berada pada status PPKM Level 1.
Kalimantan Selatan juga termasuk dalam daerah yang ditetapkan dalam level 1.
Baca juga: Kembali Berstatus PPKM Level 1, Faktanya Angka Covid-19 di Banjarmasin Meningkat Puluhan Kasus
Baca juga: Perpanjangan PPKM Level 1 di Kalimantan Selatan, Ini Kata Satgas Covid-19 Kalsel
Kadinkes Kalsel, dr Diauddin Rabu (3/8/2022) menjelaskan, meski ada perpanjangan PPKM level 1 namun pengetatan dan pembatasan masih tetap berlaku.
Pembatasan dengan mengurangi resiko kerumunan dan pengetatan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker masih terus diberlakukan.
"Protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak dengan menghindari terjadinya kerumunan di beberapa kegiatan tetap dilakukan," katanya.
Meski banyak sekolah sudah menerapkan ptm kapasitas 100 persen, namun ujar dr Dia yang terpenting kini adalah peningkatan capaian vaksinasi baik untuk karyawan swasta, ASN hingga pelajar.
"Instruksi dari Kemendagri kan sudah ada untuk percepatan vaksinasi booster agar kekebalan kelompok terbentuk," ujarnya.
Dengan sudah mendapatkan vaksin booster maka jika seseorang terpapar covid 19 pun ujarnya maka diharapkan hanya mengalami gejala ringan tidak hingga dirawat di RS.
Pada kegiatan-kegiatan hiburan pun kini, kata dr Diauddin juga sudah mewajibkan penonton dan pengunjungnya untuk memakai masker.
Peningkatan kasus covid 19 di Kalsel tambahnya memang cukup berpengaruh termasuk pada ketersediaan rumah sakit di Kalsel.
Dimana Bed Occupancy Rate (Penggunaan Tempat Tidur di Rumah Sakit) kini di angka 10 persen. Namun ketersediaannya masih 90 persen.
"Kita harap BOR kita naiknya cukup sampai di sini," terangnya.
Sementara untuk vaksinasi booster kedua dr Dia menjelaskan jika sudah dilakukan sejak 29 Juli lalu. Namun pelaksanaannya ujar dr Dia diserahkan ke fasilitas kesehatan masing-masing kota kabupaten.
"Tapi saat ini data vaksinasi itu belum bisa diinput di P-Care jadi kita belum bisa melihat datanya," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ujar dr Diauddin sudah menyurati ke seluruh pemda di Kalsel untuk memulai pelaksanaan vaksinasi booster dua.
"Tinggal teknis di lapangan saja lagi bagaimana teknisnya," tambahnya.
Vaksinasi booster dua untuk tenaga kesehatan jelas dr Diauddin memang lebih mudah dikoordinir. Namun, dalam pelaksanaannya pihaknya meminta agar proses vaksinasi tidak mengganggu pelayanan fasilitas kesehatan itu sendiri.
Sementara direktur RSUD Ulin Banjarmasin, dr Izaak Zoelkarnain saat dihubungi tidak menjawab.
Sedangkan berdasarkan data Dinkesprov Kalsel, ada 38 pasien dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Kalimantan Selatan, pada hari ini.
Data baru ini, membuat prosentase kesembuhan berada di angka 95,87 persen, atau total sebanyak 82.364 orang sudah sembuh dari COVID-19.
Baca juga: Booster Kedua Vaksinasi Covid-19 di Banjarmasin Dimulai Hari Ini
Baca juga: Sasar Pelajar SMA di HSS, Binda Kalsel Laksanakan Vaksinasi Booster
Data terbaru satgas penanganan COVID-19 Kalsel juga menunjukkan, ada tambahan 111 kasus baru terdata dan menjadikan kasus COVID-19 aktif berada di angka 1,16 persen.
Dengan kata lain, dari total 85.910 kasus yang terdata sejak Maret 2020, tersisa sebanyak 996 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit dan karantina khusus serta isolasi mandiri.
Sedangkan angka kematian hingga hari ini mencapai 2,97 persen, setelah adanya tambahan 1 orang meninggal dunia.
Sehingga total sebanyak 2.550 orang dinyatakan meninggal dunia akibat COVID-19 di Kalsel.
(banjarmasinpost.co.id / milna sari)
