Peluru Nyasar di HSS
Proyektil Peluru Nyasar Belum Berhasil Diangkat, Nelayan HSS Ini Dirujuk ke RS Brigjen H Hasan Basry
Pasca insiden peluru nyasar, Masrani (45) masih harus menjalani perawatan medis lanjutan karena pecahan proyektil peluru masih tertinggal
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Pasca insiden peluru nyasar yang menembus pantat hingga pahanya, Masrani (45) masih harus menjalani perawatan medis lanjutan.
Pasalnya, meski telah menjalani operasi di RS Daha Selatan Kabupaten HSS namun masih ada pecahan proyektil tertinggal di tubuh Warga Desa Samuda Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) tersebut.
Nelayan HSS itu menjalani operasi pertama dilakukan pada Senin (22/8/2022) malam di Rumah Sakit Daha Selatan. Namun, pecahan proyektil yang besar tidak dapat diangkat.
Akibanya, Masrani harus dirujuk ke Rumah Sakit Brigjen H Hasan Basry Kandangan pada Selasa (23/8/2022) sore.
Baca juga: BREAKING NEWS - Diduga Jadi Korban Peluru Nyasar, Nelayan di HSS Ditemukan Terkapar Tak Berdaya
Baca juga: Pulang Dari Shalat di Masjid, Bocah Roboh Kena Peluru Nyasar, Ini Kata Polisi
Istri korban, Ida mengatakan, masih ada pecahan proyektil yang tertinggal di tubuh suaminya.
"Petugas medis baru berhasil berhasil mengangkat bagian pecahan yang kecil dan serpihan. Sedangkan, pecahan besar belum berhasil diangkat,"terangnya.
Menurutnya, proyektil peluru nyasar mengenai pantat hingga tembus pangkal paha kanan.
Kemudian, proyektil pecah dua bagian dan juga serpihan.
Baca juga: Pemuda Ini Tergeletak di Pemakaman Umum Dengan Luka Tembak di Dada, Akhiri Hidup Gegara Asmara?
"Di Rumah Sakit Daha Selatan tidak sanggup. Makanya dibawa ke Rumah Sakit Brigjen H Hasan Basry," katanya.
Sekadar diketahui, Masrani menjadi korban peluru nyasar saat mengambil ikan, Senin (22/8/2022). (Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)