Berita Tanahbumbu

Rumah Retak di Satui Makin Parah, Tim Bentukan Pemkab Tanah Bumbu Kalsel Mendata Kerugian Warga

Kerusakan rumah warga makin parah akibat aktivitas tambang di Desa Satui Barat, tim bentukan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) telah mendata.

Penulis: Man Hidayat | Editor: Alpri Widianjono
WARGA SATUI BARAT/BANJARMASINPOST.CO.ID/MAN HIDAYAT
Rumah warga yang retak, beberapa hari lalu, di Desa Satui Barat, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Provinsi Kalimantan Selatan. Inset: Ruas Jalan Nasional yang retak dan ambles di Desa Satui Barat. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Kondisi retakan rumah Mahrita di Desa Satui Barat, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), makin parah.

Diduga, hal itu akibat aktivitas pertambangan yang tak jauh dari lokasi rumahnya. 

Pasalnya, kondisi retakan sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Namun, tidak separah hari ini.

Retakan di dalam rumahnya terjadi lagi saat Jumat (10/9/2022) sekitar pukul 21.00 Wita. 

Parahnya, tanah yang terbelah di depan kamar mandi itu membuat suaminya sempat terjatuh saat menuju kamar mandi. Beruntung, tidak terluka dan hanya kesekitan sebentar.

Baca juga: Persoalan Jalan dan Rumah Retak di Satui, Sekda Kabupaten Tanah Bumbu Putuskan Bentuk Tim

Baca juga: Sejumlah Jalan Terendam Akibat Banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalsel

Baca juga: Lima Kecamatan Terdampak Banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalsel, Ini Data Sementara BPBD

Namun, keadaan rumah makin hari makin mengkhawatirkan dan mereka masih enggan mengungsi dan memilih bertahan hingga ganti rugi bisa dilaksanakan. 

"Kondisi rumah kami makin parah, tadi malam suami saya terjatuh dilubang retakan didalam rumah kami yang makin melebar," kata Mahrita, Sabtu (10/9/2022).

Kedalaman retakan yang ditimbulkan, yakni hampir 2 meter.

"Sekarang, kami terus dihantui ketakutan. Tidak ada ketenangan lagi yang kami dapatkan di dalam rumah ini. Apalagi kalau hujan, tidak tenang, waswas. Tapi, kami tetap bertahan sampai ada kepastian," katanya. 

Sebab itu, pertemuan yang sebelumnya dilaksanakan di Desa Satui Barat Kabupaten Tanbu saat Kamis (8/9), memang keputusannya ada tim dibentuk untuk menilai ganti rugi dan waktunya selama 15 hari ke depan.

Baca juga: Pelaku Dugaan Pencabulan Anak di Jejangkit Kabupaten Barito Kuala Ditangkap Polisi

Baca juga: 3 Narapidana Lapas Kelas IIA Banjarmasin Dipindahkan ke Batu Nusakambangan

Baca juga: Tahanan Penganiayaan yang Kabur Diringkus Polresta Banjarmasin

"Pak Sekda Kabupaten Tanah Bumbu kemarin sudah pimpin rapat dan ada tim kajian untuk ganti rugi. Kami mengharapkan keadilan nantinya. Kami minta ganti rumah dan tanah itu Rp 1 miliar satu KK," katanya mewakili warga lainnya yang terdampak sekitar 23 KK. 

Sementara itu, Camat Satui Kadri Mandar yang juga selaku Ketua Tim Kajian yang ditunjuk Muspida untuk mengatasi persoalan tersebut mengatakan saat ini tim dari pemerintah daerah sudah turun dan melihat lokasi dan ditangani. 

"Kami tadi sudah turun, melihat lokasi dan sekaligus membagikan bantuan kepada warga yang terdampak berupa retakan rumah itu, " kata Kadri. 

Bantuan yang diberikan, yaitu paket sembako untuk meringankan beban warga sementara ini. 

Selain itu, tim juga sudah menyediakan tempat relokasi sementara. sebagian rumah warga sudah ada yang mau pindah dan sebagian masih ada yang tetap bertahan di rumahnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), H Amo Sakka, di lokasi pertemuan antara pihak perusaahan tambang dengan warga Desa Satui Barat, Kecamatan Satui, Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (8/9/2022).
Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), H Amo Sakka, di lokasi pertemuan antara pihak perusaahan tambang dengan warga Desa Satui Barat, Kecamatan Satui, Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (8/9/2022). (BANJARMASINPOST.CO.ID/MAN HIDAYAT)
Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved