Religi
Arba Mustakmir 2022 Jatuh Pada Hari Ini, Berikut Penjelasan UAS Tentang Rebo Wekasan
Hari ini Rabu terakhir di bulan Safar 1444 Hijriyah dikenal sebagai Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID – Hari ini Rabu terakhir di bulan Safar 1444 Hijriyah dikenal sebagai Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir.
Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir sebuah tradisi yang umum dilakukan umat Islam menjelang datangnya Rabiul Awal.
Namun bagaimana sebenarnya hukum Rebo Wekasan atau arba mustakmir.
Begini hal dipaparkan Ustadz Abdul Somad atau UAS mengenai Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir.
Baca juga: Warga di Sungai Rancah Kota Banjarbaru Kirab Arba Mustamir Keliling Kampung
Baca juga: Jika Merasakan Ini Berarti Mata Anda Lelah, Berikut Cara Mengatasinya
Pendapat Ustadz Abdul Somad
Dipublikasikan di YouTube oleh Nasehat Islam pada 2 Juni 2018, Ustadz Abdul Somad membahas tentang tradisi umat Islam Indonesia di hari Arba Mustakmir arat Rebo Wekasan ini.
Apakah dibolehkan atau tidak dalam Islam dan bagaimana hukumnya?
“Ziarah kubur di hari Rabu terakhir bulan Safar, boleh tidak? Ziarah kuburnya boleh, bagus saja itu. Lalu berdoa memohon kepada Allah agar kita dihindarkan dari segala musibah, ini juga boleh,” jelas Ustadz Abdul Somad.
Sementara terkait keyakinan Allah menurunkan ribuan musibah di hari Rabu terakhir Safar atau Arba Musta’mir, menurutnya itu tak ada haditsnya.
“Itu menurut para ulama tasawuf, mereka dapat itu dari ilham bukan dari hadits Nabi Muhammad. Tapi, kalau mau berdoa meminta dihindarkan dari musibah, silakan saja. mau berdoa sambil bertawasul kepada wali-wali Allah juga boleh,” katanya.

Bertawasul adalah memakai atau menyebutkan nama para wali itu saat berdoa dengan harapan Allah akan mengabulkan doa kita berkat kemuliaan para wali Allah tersebut.
“Misalnya bertawasul dengan Wali Songo. Saat berdoa bilangnya begini: Ya Allah, berkat kemuliaan para wali-Mu ini, aku memohon kepada-Mu, dan seterusnya. Kalau ini boleh,” pungkasnya.
Salat sunah tolak bala rebo wekasan merupakan salat tak wajib yang dilaksanakan setelah terbitnya matahari.
Walau menurut sejumlah ulama, Rasulullah SAW tak pernah melakukannya, konon melaksanakan salat tolak bala di rabu wekasan menjauhkan semua bala yang akan datang kepada diri sendiri, keluarga.
Baca juga: Adakah Amalan Arba Mustamir Cegah Bala di Bulan Safar? Buya Yahya Uraikan Soal Rebo Wekasan
Pelaksanaan sholat sunat Lidaf’il Bala diambil dari keterangan yang tercantum dalam kitab al-Jawahir al-Khomsi halaman 51-52 dilaksanakan pada pagi hari Rabu terakhir bulan Shofar, sebanyak 4 rakaat 2 kali salam.