Religi

Adakah Amalan Arba Mustamir Cegah Bala di Bulan Safar? Buya Yahya Uraikan Soal Rebo Wekasan

Buya Yahya menjelaskan pandangan Islam soal amalan khusus pada Arba Mustamir atau Rebo Wekasan di Bulan Safar yang diyakini mencegah bala atau musibah

Penulis: Mariana | Editor: Murhan
Youtube Al Bahjah TV
Buya Yahya menjelaskan soal amalan Arba Mustamir atau Rebo Wekasan di Bulan Safar. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Buya Yahya menjelaskan pandangan Islam soal amalan khusus pada Arba Mustamir atau Rebo Wekasan di Bulan Safar yang diyakini mencegah bala atau musibah.

Buya Yahya menegaskan amalan atau ritual itu tidak bersumber dari hadist Nabi Muhammad SAW.

Meski begitu, Buya Yahya yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah tak memungkiri adanya amalan yang beredar di kalangan masyarakat terkait bulan Safar.

Karena itu Buya Yahya menyebut amalan semacam itu tidak wajib untuk dipercayai sebab tidak dianjurkan dalam Islam.

Baca juga: Cara Mengajak Keluarga Berhijrah, Buya Yahya Imbau Gunakan Tutur Kata Lemah Lembut

Baca juga: Wanita Lebih Baik Shalat Di Rumah atau Masjid? Simak Penjelasan Buya Yahya

Diketahui, kini telah memasuki akhir bulan Safar 1444 Hijriyah atau bulan kedua dalam sistem kalender Islam.

Besok adalah arba mustamir atau dikenal dengan rebo wekasan, hari rabu terakhir di bulan Safar, pada Rabu (21/9/2022).

Buya Yahya menegaskan amalan khusus yang kerapkali tersebar di bulan Safar adalah arba mustamir atau rebo wekasan bukan bersumber dari hadist Nabi SAW.

"Dilarang mengatakan itu dari Nabi SAW sama artinya dengan dusta, kalau memang ada seorang yang shaleh, alim, tidak tampak pada dirinya kemaksiatan kemudian mengucapkan amalan itu, mungkin bisa benar, tapi itu berupa ilham," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Ia menambahkan Allah memberikan ilham kepada seseorang yang kemudian diketahui dan diamalkan oleh orang tersebut.

Meski demikian, ilham yang dimaksud tidak wajib dipercayai. Kendati ilham wali sekalipun tak wajib diyakini.

"Namun bagi orang yang ingin mempercayai boleh, misalnya anjuran banyak membaca doa karena diyakini bakal ada musibah yang datang di suatu tempat," terangnya.

Terkait hal demikian hendaknya berhusnudzon atau berprasangka baik yang mana hal itu adalah ilham dari para ulama di waktu tertentu bakal banyak musibah. Soal ini boleh dipercayai ataupun tidak.

Mengingkari hal demikian adalah tidak berbahaya bagi kaum muslim, yang berbahaya itu su'ul adzab kepada orang shaleh atau alim ulama.

"Kalau ada amalan lainnya misal baca Yassin, baca doa, sedekah, agar ditolak dari bencana, itu amalan yang sah, tak hanya dibaca saat rebo wekasan, tapi setiap saat boleh dilakukan," urainya.

Selain itu, saat membaca surah Yassin boleh mengulang-ulang beberapa ayat, misalnya "Salaamun qoulam mirrobbirrohim" sebanyak tiga kali.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved