Religi
Adakah Amalan Arba Mustamir Cegah Bala di Bulan Safar? Buya Yahya Uraikan Soal Rebo Wekasan
Buya Yahya menjelaskan pandangan Islam soal amalan khusus pada Arba Mustamir atau Rebo Wekasan di Bulan Safar yang diyakini mencegah bala atau musibah
Amalan lainnya shalat malam, sebanyak-banyaknya jumlah rakaat yang dilakukan adalah sah.
Namun afdholnya melakukan shalat malam dua rakaat sekali salam, namun dilakukan empat dan enam rakaat sah.
"Apakah ada shalat tolak bala, yang benar adalah shalat hajat untuk menolak bala, berapapun rakaatnya setelah shalat membaca doa dijauhkan dari marabahaya, atau saat sedekah diniatkan untuk menolak bala, sah," ucap Buya Yahya.
Karena itu, tidak perlu menghujat amalan-amalan itu. Yang terpenting adalah tidak melakukan kebohongan misalnya mimpi bertemu Nabi SAW.
Selagi tidak bertentangan dalam Islam dan tidak dinisbatkan kepada Nabi Muhammad SAW maka boleh-boleh saja.
Simak video selengkapnya: KLIK
Ini Asal Mula dan Sejarah Rebo Wekasan
Rebo Wekasan atau Rabu Pungkasan adalah sebuah tradisi yang digelar setiap Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Islam atau Hijriah.
Safar merupakan bulan kedua dalam kalender Islam, setelah bulan Muharram. Tahun ini, Rebo Wekasan jatuh pada Rabu, 21 September 2022.
Dilansir dari Kompas TV, tradisi Rebo Wekasan kerap dijumpai di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, dan Madura.
Kegiatan yang dilakukan meliputi tahlilan atau zikir berjemaah, shalat sunah, dan berbagi makanan dalam bentuk selamatan.
Rebo Wekasan dipercaya sebagian umat Islam sebagai hari pertama Nabi Muhammad SAW jatuh sakit dan meninggal dunia.
Lantas, seperti apa asal-usul Rebo Wekasan atau Rabu Pungkasan ini?
Asal mula Rebo Wekasan
Dikutip dari Kompas.com, tradisi Rebo Wekasan pertama kali diadakan pada masa Wali Songo.