Berita Tanahlaut

Warga Tala yang Selamat dari Longsor Kotabaru Trauma, Begini Perjuangannya saat Tertimpa Longsoran

Peristiwa lngsor di Tambang Emas Kotabaru yang terjadi Selasa dinihari itu membuat korban warga Tanalaut yang selamat trauma.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
Rivaldi (tengah, peci hitam) bersama warga Sungaipinang duduk di teras Masjid At-Thauba setempat sesaat menunggu pelaksanaan sholat jenazah, Rabu (28/9) siang. Dua orang keluarganya meninggal tertimpa tanah longsor di Kotabaru Selasa dinihari kemarin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Musibah tanah longsor di lokasi pendulangan emas di Desa Buluh Kuning, Kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban meninggal.

Peristiwa yang terjadi Selasa dinihari itu juga membuat korban selamat trauma.

Hal ini yang dirasakan Rivaldi (18), warga Desa Sungaipinang, Kecamatan Tambangulang, Kabupaten Tanahlaut (Tala).

Ia mengaku belum berani kembali ke tempat pendulangan di Kotabaru tersebut maupun ke lokasi pendulangan lainnya.

Baca juga: Suasana Pemakaman Dua Korban Longsor Tambang Emas Kotabaru di Kampung Halaman Tanahlaut

Baca juga: Korban Sebenarnya 17 Orang, 5 Orang Masih Dicari di Longsor Tambang Emas Sungai Durian Kotabaru

"Saya masih trauma, masih terbayang-bayang peristiwa kemarin itu," ucapnya kepada banjarmasinpost.co.id, Rabu (28/9/2022).

Ditemui di sela waktu jeda sebelum pemakaman dua korban meninggal di parkiran Masjid At-Thauba Desa Sungaipinang, Rivaldi menuturkan musibah tersebut benar-benar membuat jiwanya down.

Apalagi baru pertama kali ia mengalami kejadian yang teramat menegangkan tersebut setelah sekian lama menjalani pekerjaan sebagai pendulang emas.

Rivaldi mengaku sejak remaja telah terbiasa ikut pamannya mendulang.

Saat mendulang di Kotabaru tersebut, dirinya juga ikut pamannya yang meninggal tertimpa longsoran, Padlianor alias Bali (50).

"Baru seminggu kami bekerja mendulang di sana. Kami berjumlah 15 orang," papar Rivaldi.

Pada musibah tersebut dua orang keluarganya meninggal yakni Padlianor dan Salman (30).

Kedua korban meninggal merupakan kerabat dekat dan kediamannya pun bersebelahan di lingkungan RT 5, sedangkan Rivaldi di lingkungan RT 8.

Dikatakannya, di lokasi pendulangan tersebut pihaknya menempati rumah-rumah kayu yang dibangun sendiri.

Rivaldi bersama sang istri, sedangkan sang paman dan beberapa anak buah pamannya yang lain juga menempati rumah sendiri.

Ia menuturkan saat itu kondisi cuaca cerah.

Namun dua hari sebelumnya wilayah pendulangan setempat memang terguyur hujan cukup deras.

Dirinya sama sekali tak mengetahui peristiwa tanah longsor tersebut.

"Saya pas tidur bersama istri. Terbangun karena badan tertimpa bangunan rumah," papar Rivaldi.

Mengetahui rumah yang ditempati ambruk tertimpa longsoran tanah, ia bergegas mencari sang istri dan berjuang keluar dari bangunan rumah tersebut untuk keluar dari lokasi.

Baca juga: Polda Kalsel Kerahkan Brimob dan Samapta Cari Korban Longsor di Tambang Emas Kotabaru

Baca juga: Malempeng Baramian Turut Semarakkan HUT ke 496 Kota Banjarmasin

"Saya sempat dua kali tertimpa longsoran. Punggung saya terluka terkena atap seng, lengan kanan saya juga luka gores. Alhamdulillah istri saya tak apa-apa, kami bersyukur karena bisa keluar dari lokas longsoran,' papar Rivaldi.

Sementara itu sang paman, Padlianor serta Salman, tak terselamatkan lagi pada musibah tersebut.

"Juga masih ada satu orang keluarga kami yang belum diketahui nasibnya, Syahdi. Saat ini masih dalam pencarian," sebutnya.

Lokasi pendulangan tersebut dikatakannya berada di dataran tinggi.

Lubang pendulangan cukup lebar dengan ketinggian puluhan meter.

Lalu, secara manual menggali mencari emas di terowongan yang lumayan panjang.

"Panjang terowongan galiannya mungkin ada kalau 100 meter. Tinggi lubangnya bisa untuk berdiri. Saya tak berani juga masuk ke lubang, saya dapat bagian di luar lubang, mengangkut tanah galiannya," jelas Rivaldi.

Korban Meninggal
1. Padlianur als Bali (50 ), swasta, Laki-laki, Islam, Desa Sungaipinang, RT 05 , Kecamatan Tambangulang, Tala
2. Wahid (35), swasta, Laki-laki Islam, Pamangkih Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
3. Salman (30), laki-laki Islam, RT 05 Desa Sungaipinang, Tala.
4. Inal (30 ), laki-laki, islam, Pelaihari, Tala.
5. Imis (54), lqki-laki, Islam, Desa Banama II RT 10 Kecamatan Pulau Petak.
6. Norjanah (47), perempuan, Islam, Desa Banama II RT 10 Kecamatan Pulau Petak.

(Banjarmasinpost.co.id/roy)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved