Berita Olahraga
Ricuh di Open Tournament Arung Jeram, FAJI Kalsel: Kejurprov Sudah Clear, itu Open Tournament
Ketua Umum FAJI Provinsi Kalsel, mengatakan peristiwa tersebut terjadi ketika open tournament dilaksanakan.
Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Aksi ricuh yang terjadi di turnamen arung jeram pada Minggu (25/9/2022) sore, di kawasan irigasi Sungai Paring, Martapura, Kabupaten Banjar, menjadi hal yang sangat disayangkan.
Peristiwa tersebut diketahui lantaran tersebarnya video berdurasi 30 detik, ada aksi pengeroyokan yang mengakibatkan kericuhan.
Ketua Umum Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Provinsi Kalsel, Bandi Chairullah mengatakan peristiwa tersebut terjadi ketika open tournament dilaksanakan.
“Kejurprov sendiri sudah selesai. Kericuhan tersebut waktu open tournament dipertandingkan,” ujar Bandi, Kamis (29/9/2022).
Baca juga: Kali Pertama Arung Jeram Digelar di Porprov XI Kalsel, Ketua Faji Kalsel : Diikuti Enam Daerah
Baca juga: Debut Perdana di Kejurprov Arung Jeram Kalsel, Faji Tabalong Langsung Boyong Tiga Medali
Kericuhan terjadi ketika memasuki semi final, pada open tournament arung jeram.
"Waktu itu yang bertanding antar klub. Mungkin karena euforia antar supporter yang sangat tinggi, kemudian ada misskomunikasi dan lain sebagainya, akhirnya terjadilah hal itu,” jelas Bandi.
FAJI, menurut Bandi sangat menyesalkan kejadian tersebut.
Sebab ujarnya kejuaraan tersebut dilaksanakan dengan tujuan membangun percepatan cabor arung jeram di Kalimantan Selatan.
“Padahal kan dalam olahraga kita harus menjunjung tinggi sportifitas. Artinya kan kita bisa menghargai satu sama lain. Kita harus bisa menjaga sportifitas kita semua. Harusnya kita tanamkan sportifitas ini agar hal-hal seperti itu tidak terjadi lagi,” jelas Bandi.
Baca juga: Pertama Kali, Turnamen Mini Soccer Digelar di Banjarmasin
Baca juga: Jelang Pra Popnas 2022, Atlet Kapuas Latihan Bersama Atlet Pertina Banjarmasin
Bandi menambahkan kejadian tersebut dimulai ketika klub dari Banjarmasin dan klub dari HSS bertanding di semi final.
“Bukan klub dari FAJInya. Yang bertanding saat itu klub open, klub umum. Kejurprovnya sendiri sudah selesai, sudah clear,” tegas Bandi.
Harapannya, tegas Bandi, agar supporter serta para olahragawan bisa menjaga supportifitas.
Dengan kata lain, bisa menjaga etik masing-masing.
“Baik itu etik supporter, official, dan sebagainya. Kita harus bisa menjaga etika kita,” tegasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)