Berita Banjar

Hadapi Banyak Kendala,  Petani Desa Bincau Kabupaten Banjar Bersyukur Bisa Panen Padi Lokal

Hadapi banyak kendala, Petani di Desa Bincau, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar akhirnya tetap bisa panen padi lokal

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid
Masri, petani padi Desa Bincau, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, panen padi lokal, Senin (24_10_2022)_wm Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, panen padi lokal, Senin (24/10/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Setelah banyak menghadapi kendala, mulai rendaman air hingga hama tikus dan wereng ,petani di Desa Bincau, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akhirnya tetap bisa panen padi lokal.

Masri diantaranya yang terlihat masih bisa memanen padi lokal yang ditanamnya.

Ia pun terlihat membersihkan padinya setelah dijemur dan sebelum dipabrik untuk dijadikan beras.

"Hasil panen padi tahun ini sedikit, dibandingkan hasil panen padi tahun lalu. Namun, tetap harus bersyukur masih bisa membawa pulang padi,"katanya, Senin (24/10/2022).

Baca juga: Rawan Terendam Air, Petani di Desa Badandan Batola Semai Padi di Lapangan Bola

Baca juga: Panen Padi d Desa Warba Sari, Dinas Pertanian Kapuas Buktikan Varietas Unggul Tahan Serangan Tungro

Baca juga: Harga Beras di Banjarmasin Mengalami Kenaikan Signifikan, Banyak Padi Rusak

Menurutnya, tahun ini hasil tanaman padinya sempat diserang hama tikus dan walang sangit.

Selain itu, Masri mengaku pertanian padinya terkendala tingginya air di persawahan yang sempat merendam padinya.

Saat ditemui Masri sedang mengunakan alat pertanian tradisional berupa gumba. Dia menyebut Kumpa padi.

Alat tradisional itu miliknya yang digunakan memisahkan bulir padi yang berisi dengan bulir padi yang kosong.

Masri mengaku petani mandiri sehingga tidak bergabung dengan kelompok petani.

Hasil panen tahun ini, menurutnya hanya cukup untuk keperluan menunggu masa tanam padi berikutnya. 

Baca juga: Hama Tikus Turunkan Hasil Panen Padi di Jingah Habang Banjar Kalsel

Namun, baru sekitar bulan empat kami bisa mulai menanam padi. Bulan ketiga nantinya mulai membersihkan lahan sawah.

"Saat ini lahan pertanian masih tinggi airnya. Tidak bisa dibersihkan apalagi ditanami. Sawahnya hanya bisa untuk mancing ikan ," katanya. (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved