Berita Banjarbaru
Pasien Napza di RSJ Sambang Lihum Meningkat, Direktur Ungkap Ini Penyebabnya
Pasien Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya (Napza) di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum meningkat
Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Pasien Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya (Napza) di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum meningkat baru-baru ini.
Peningkatan pasien Nafza ini terjadi setelah keluarnya aturan dari Kemenkumham jika Pelaku penyalahgunaan narkoba tidak lagi dihukum di penjara. Pelaku Penyalahgunaan narkoba akan direhabilitasi.
Kini sekitar 50 persen tempat tidur yang disediakan RSJ sudah terisi oleh pasien Napza.
Fakta ini diungkap Direktur RSJ Sambang Lihum, dr Anna Martiana saat peringatan maulid nabi dan hari kesehatan jiwa sedunia di RSJ Sambang Lihum Senin (24/10/2022).
Baca juga: Universitas Islam Kalimantan MAB Kalsel Menggelar Tes NAPZA yang Diikuti Calon Mahasiswa
Baca juga: 2022, Satresnarkoba Polres Balangan Ungkap 16 Kasus Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika
Baca juga: Realisasikan Tempat Rehabilitasi Pecandu Narkoba, Kejari Tapin Belajar ke RSJ Sambang Lihum
Dikatakannya, pasien Napza memang meningkat usai keluarnya aturan baru tersebut.
Untuk di Kalimantan Selatan dipilih dua rumah sakit rujukan untuk rehabilitasi Napza yakni RS Bhayangkara di Banjarmasin dan RSJ Sambang Lihum. Namun karena yang melayani rawat inap hanya RSJ maka sebagian pasien memilih untuk berobat ke RSJ.
"Pasien Napza kita tidak hanya dari Kalsel, tapi juga ada dari Kalteng, tapi memang akhir-akhir ini jumlahnya naik," paparnya.
Total kata dr Anna jumlah pasien Napza ada sekitar 30 orang dengan prosentase 50 persen dari ketersediaan tempat tidur.
"Harapan kita ini angka ini jangan naik lagi, dengan masyarakat kembali ingat akan kesehatan jiwa dengan meneladani Rasulullah di momen maulid nabi ini," katanya.
Baca juga: Pasien ODGJ Sembuh Banyak Tak Dijemput, RSJ Sambang Lihum Minta Kabupaten Punya Rumah Singgah
Diketahui pengguna Napza biasanya menjadi Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) berat, sehingga sering menjadi pasien RSJ.
Demi menghindari meningkatnya pasien dr Anna meminta masyarakat agar mau mencoba deteksi dini kesehatan jiwa sendiri dengan melihat kondisi kesehatan jiwa dari yang paling ringan misalnya sulit tidur.
"Selain menjaga kesehatan fisik, jika juga harus menjaga kesehatan jiwa kita untuk selalu sehat," tambahnya.
(Banjarmasinpost.co.id /Milna Sari)