Berita Banjarbaru
Tim UNESCO Global Geopark ke Kalsel, Datangi Langsung 10 Geosite Meratus
Tim UNESCO Global Geopark melakukan analisa kesiapan Geopark Meratus di Kalsel untuk masuk menjadi salah satu situs warisan geologi dunia
Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Tim UNESCO Global Geopark melakukan analisa kesiapan Geopark Meratus di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk masuk menjadi salah satu situs warisan geologi dunia pada tahun 2023 Selasa (25/10/2022).
Analisa dilakukan tim UNESCO Global Geopark selama tujuh hari di La;se; dengan melihat langsung sepuluh titik geosite Geopark Meratus diantaranya konservasi anggrek dan rusa Sambar Sultan Adam Mandiangin, pendulangan tradisional Intan Cempaka kota Banjarbaru, Desa Wisata Belangian kabupaten Banjar, dan hutan hujan tropis Kahung Kabupaten Banjar.
Sekretaris Jendral UNESCO Global Geopark, Guy Martini menjelaskan kehadiran dirinya bersama tim adalah untuk menganalisa sejumlah geosite untuk kemudian memberi masukan.
"Jika memang ada yang harus ditingkatkan oleh pemerintah provinsi kita pastikan dalam waktu tujuh hari ini kita sudah dapat memberikan analisa dan masukan kepada pemerintah provinsi soal kesiapan Geopark Meratus menjadi situs warisan geologi dunia," ujarnya.
Baca juga: Dibuka Wagub Kalsel Muhidin, Keindahan Foto Geopark Meratus Dipamerkan di Jakarta
Baca juga: Geopark Nasional Meratus Kalsel Raih Nilai Tinggi, Disiapkan untuk Dapat Pengakuan dari UNSECO
Baca juga: Dukung Meratus Jadi Global GeoPark, Pemkab HST Gandeng Masyarakat Adat
Ia mengatakan pihaknya sudah memiliki pengalaman dan keahlian untuk melihat apa yang harus dinilai dan diobservasi.
Proses analisa tim UNESCO Global Geopark sendiri dimulai dengan pertemuan bersama pemerintah provinsi.
Sementara pemerintah provinsi Kalimantan Selatan mengaku siap menerima masukan yang diberikan tim UNESCO Global Geopark yang melakukan analisa kesiapan Geopark Meratus menjadi situs warisan geologi dunia.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar selama kunjungan tujuh hari di Kalimantan Selatan tim UNESCO Global Geopark akan mendatangi sejumlah geosite diantaranya pulau Curiak, Kiram dan 8 geosite lainnya.
"Khusus geosite yang lokasinya cukup jauh nanti akan ditampilkan melalui tayangan video dan foto - foto," ujarnya.
Total jumlah geosite yang masuk Geopark Meratus lebih dari 50 titik di Kalimantan Selatan.
Geopark Nasional (GN) Meratus ini sebelumnya sudah diakui di nasional di 2018 lalu. Kemudian di 2021 GN Meratus kembali diusulkan untuk menjadi Geopark yang diakui UNESCO.
Baca juga: Gubernur Kalsel Paman Birin Sebut Melalui Foto Wujudkan Geopark Meratus Diakui UNESCO
Baca juga: Desa Liyu Balangan Tawarkan Pesona Alami Wisata Watu Badinding di Geopark Meratus
Pemprov Kalsel sendiri tambah Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kalsel Nurul Fajar Desira menyiapkan 11 batuan berkelas internasional sesuai tema GN Meratus yakni hamparan opiolit purba, yakni satu batu serpentinit di Tahura Sultan Adam.
Kemudian, borosit sis kembang atau batuan laut di Gunung Meratus dan di Aranio dan Matang Keladan, intan di Cempaka, batu peridotip di Tanjung Dewa, Batu Plagiogranit di Batulicin, dolerit di Pulau laut, pilobasal di Pulau laut, rijang sekoyang, kapur langara di bukit langara, mata air panas non vulkanik di Tanuhi.
(Banjarmasinpost.co.id /Milna Sari)
