Berita Kabupaten Banjar

Beberapa Pasang Siswa Kembar di SMAN 1 Karang Intan Kabupaten Banjar Ada Hubungan Keluarga

Beberapa pasangan siswa kembar di SMA Negeri 1 Karangintan, Kabupaten Banjar, Kalsel, ada hubungan keluarga, tinggalnya di desa yang terpisah.

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Alpri Widianjono
Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid
Sembilan pasang siswa kembar di SMA Negeri 1 Karangintan, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (25/10/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Riwayat hubungan kekerabatan ada di antara pasangan kembar yang bersekolah di SMAN 1 Karang Intan, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Penuturan Ruslan Fauzi, orangtua dari salah satu siswa kembar yang bersekolah di SMA Negeri 1 Karangintan,  yaitu Muhammad Sauqi dan Muhammad Sayuti, mengakui hal tersebut.

Menurut warga Desa Sungai Asam, Kecamatan Karangintan, ini ada anak kembar dari Desa Awang Bangkal yang masih punya hubungan kekerabatan.

Dia ceritakan, putra kembarnya kelahiran 2004. Dan saat itu, banyak yang lahir kembar. Ada pula yang kelahiran 2003. 

Baca juga: Punya Sembilan Siswa Kembar, Begini Cerita Unik Guru SMAN 1 Karangintan Saat PPDB

Baca juga: Uniknya Sembilan Pasang Siswa Kembar di SMA Negeri 1 Karangintan Kalsel, Lahir di Hari Yang Sama

Baca juga: Aksi Save Meratus Juga Suarakan Dampak Pembalakan Hutan di Hantakan Kabupaten HST Kalsel

"Waktu itu, ibunya melihat kerabat melahirkan anak kembar. Kemudian punya keinginan dan doa ingin punya anak kembar juga. Ternyata dikabulkan. Setelah kakak Sauqi dan Sayuti berusia 13 tahun, lahirlah Muhammad Sauqi dan Muhammad Sayuti," kisahnya.

Sementara itu, Muhammad Sayuti adalah siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Karangintan, mengatakan, dari teman-temannya yang kembar itu tidak semua tinggal di Desa Sungai Asam.

"Ada di Desa Awang Bangkal dan desa lainnya. Kalau di Desa Sungai Asam, ada kembar yang sudah berkeluarga. Mereka itu keluarga orangtua," ucapnya.

Terpisah, Kepala UPTD Puskesmas Karang Intan 2, Rida Husni, SKep, Ns, MM, mengatakan, belum ada cara yang benar-benar dapat menjamin 100 persen seseorang dapat melahirkan anak kembar.

Baca juga: Pelaku Pemukulan Tetangga Terkapar karena Luka Bacok di Sungai Bali Kabupaten Kotabaru

Baca juga: Polisi Gadungan Gondol Motor Warga Ditangkap Polisi Asli di Banjarmasin

Baca juga: Kecelakaan Maut di Panggung Kabupaten Tala Kalsel, Begini Kronologisnya

Namun, ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan kemungkinan memiliki anak kembar, yaitu rwayat keluarga.

"Peluang pasangan untuk mendapatkan anak kembar akan lebih besar jika di dalam keluarga ada yang memiliki riwayat punya anak kembar," katanya.

Pernah ada pasangan mencoba menjalani program bayi tabung untuk melahirkan kembar.

"Mengonsumsi penyubur, diyakini meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan bayi kembar," katanya.

(Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved